Ahad 20 Feb 2022 14:58 WIB

Kenali Konten Berita Mainstream vs Media Online

Peserta dari kegiatan ini para dosen dan staf prodi Penyiaran Universitas BSI

Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) program studi (prodi) Penyiaran Universitas BSI, menggelar acara seminar online dengan tema “Konten Berita Mainstream vs Media Online, Mana yang Lebih Dipercaya?”, secara daring, pada Kamis, (17/2).
Foto: istimewa
Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) program studi (prodi) Penyiaran Universitas BSI, menggelar acara seminar online dengan tema “Konten Berita Mainstream vs Media Online, Mana yang Lebih Dipercaya?”, secara daring, pada Kamis, (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Media mainstream menjadi garda terdepan sumber informasi yang valid bagi masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Media mainstream juga memiliki aturan main yang sangat ketat dalam proses penyajian berita. Kelayakan sebuah informasi untuk diberitakan menjadi konsumsi publik melalui proses panjang, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. 

Para jurnalis di media mainstream umumnya para profesional dengan pendidikan cukup memadai dan diberikan pembekalan khusus tentang etika jurnalistik, umumnya tergabung dalam serikat profesi yang diikat oleh kode etik. Jurnalis media mainstream bekerja mencari, mengolah, dan menyebarkan informasi dengan kerangka etis, mereka mengabarkan fakta, bukan fantasi. Sedangkan media online atau media baru merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya menggunakan perangkat internet.

Baca Juga

Untuk mendukung ilmu di dunia industri Jurnalistik, Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) program studi (prodi) Penyiaran Universitas BSI, menggelar acara seminar online dengan tema “Konten Berita Mainstream vs Media Online, Mana yang Lebih Dipercaya?”, secara daring, pada Kamis, (17/2). Acara ini menghadirkan narasumber Fristian Griece yang merupakan seorang pembawa acara berita. Peserta dari kegiatan ini para dosen dan staf di lingkungan prodi Penyiaran Universitas BSI.

Sebagai seorang yang telah berkiprah di dunia jurnalistik Fristian Griece memaparkan kepada peserta seputar media online serta berbagai hal mengenai jurnalistik. 

“Media online merupakan sebuah sarana untuk berkomunikasi secara online melalui website dan aplikasi yang hanya bisa diakses dengan internet seperti Instagram, twitter, tiktok berupa teks, suara, foto dan video,” ujarnya dalam menyampaikan materi, Kamis (17/2). 

Menurutnya, seorang jurnalistik pada era saat ini tidak hanya berhubungan dengan pemberitaan saja, namun sebagai jurnalis juga dapat menjadi seorang konten creator yang menciptakan konten atau media untuk dibagikan secara online. 

“Jurnalis juga bisa menjadi konten creator karena banyak para pembuat konten dengan mudah menemukan berbagai informasi,” jelasnya.

Sementara itu, A Munanjar selaku ketua prodi (kaprodi) Penyiaran Universitas BSI menjelaskan bahwa dengan diselenggarakannya seminar online ini dan mengundang praktisi ahli, diharapkan mampu memberikan suatu pengalaman baru bagi mahasiswa juga dosen.

Ia menambahkan bahwa para peserta diharapkan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru, serta dapat membedakan konten berita mainstream vs media online bagi para peserta untuk mengembangkan dunia jurnalistik. “Kegiatan ini sangat memberikan wawasan agar dapat lebih beradaptasi dan siap menghadapi dunia jurnalistik, sehingga mampu mewujudkan harapan yang diinginkan,” tuturnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement