Sabtu 19 Feb 2022 13:50 WIB

Kemendag Luncurkan Sosialisasi Good Design Indonesia 2022

Kemendag memulai sosialisasi GDI 2022 secara hibrida

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi
Foto:

Pendaftaran GDI 2022 dibuka pada 20 Januari 2022 dan akan ditutup pada 31 Maret 2022. Terdapat 17 kategori produk pada GDI 2020 yang antara lain meliputi bidang kerajinan, aksesori, dekorasi rumah, furnitur, alas kaki, kendaraan, desain arsitektur dan konstruksi bangunan, desain aktivitas masyarakat, fasilitas ruang publik, aplikasi daring, peralatan rumah tangga dan berkebun, serta desain material bangunan. Pendaftaran GDI 2022 dan informasi lengkap mengenai kategori dapat dilihat di tautan iddc.kemendag.go.id/gdi.

Pada peluncuran sosialisasi GDI 2022 di Bandung ini, perwakilan Juri GDI dari Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Mira Prihatini mengatakan, rincian kategorisasi produk GDI menunjukkan Kemendag memberi perhatian lebih pada perkembangan desain industri yang pada muaranya bisa menjadi sumber ekonomi bagi desainer, pengusaha, perajin, dan komunitas setempat.

Sementara itu, Pemenang GDI Best 2021 Eugenio Hendro menjelaskan, Kemendag secara proaktif mempromosikan produk pemenang pada beberapa pameran di dalam dan luar negeri. Menurut Eugenio, Kemendag menempatkan pemenang GDI sebagai mitra pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan ekspor nonmigas. Berkolaborasi dengan PT Karya Dua Anyam, desainer produk lulusan Institut Teknologi Bandung ini menghasilkan karya bertajuk Jukung yang berhasil menyabet penghargaan Good Design Award (GDA) ke-63 di Jepang melalui fasilitasi dan dukungan Kemendag.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas Indonesia tahun 2021 tercatat sebesar USD 219,25 miliar, atau naik 41,50 persen dibandingkan 2020 yang senilai USD 154,94 miliar. Sementara di awal tahun 2022, transaksi ekspor nonmigas Indonesia tercatat USD 18,26 miliar pada Januari 2022 atau naik 26,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Komoditas yang mengalami peningkatan permintaan dunia adalah logam mulia dan perhiasan/permata (87,69 persen); bahan kimia anorganik (56,21 persen); alas kaki (4,14 persen); serta logam tidak mulia lainnya (179,72 persen). Tiga besar negara pengimpor produk dari Indonesia adalah Tiongkok (USD 3,51 miliar), Amerika Serikat (USD 2,56 miliar) dan Jepang (USD 1,51 miliar).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement