REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei mulai banyak melakukan rilis nama-nama kandidat peserta Pemilu Presiden 2024. Dari hasil survei yang beredar, Ganjar dan Prabowo termasuk figur berelektabilitas kuat.
Di samping itu, hasil survei New Indonesia Research & Consulting sepanjang 1-10 Februari 2022 terhadap 1.200 orang yang mewakili seluruh provinsi, ada nama baru dalam kancah perpolitikan yang terus mencuat yaitu Erick Thohir, dengan elektabilitas sebesar empat persen
Fenomena ini menarik perhatian banyak kalangan, di antaranya Sekjen MPN Pusat Kedaulatan Rakyat (PAKAR), yang juga kader Nahdlatul Ulama, Abi Rekso.
“Hasil empat persen elektabilitas sudah modal awal yang cukup untuk maju dalam kontestasi pemilu 2024. Sebagai figur dari kalangan non-parpol, hasil empat pencapaian positif," kata Abi, Jumat (18/2/2022).
Sebagai salah seorang pendiri Said Aqil Siroj Institute, Abi juga meyakini bahwa tren elektabilitas Erick Thohir akan terus meningkat seiring dengan kebijakan yang pro-rakyat. Elektabilitas bisa semakin meningkat jika ada dukungan partai politik.
“Kami organisasi PAKAR secara terbuka mendukung kinerja pro-rakyat Menteri Erick Thohir. Hasil empat persen ini tentu akan semakin menggelorakan semangat memperkenalkan figur dan capaian Erick Thohir dari desa ke desa. Bahkan kami menyerap aspirasi suara akar rumput agar figur Erick Thohir maju sebagai kandidasi pada pemilu 2024," kata Abi.
Ketika nama Erick dibandingkan dengan nama-nama lama di panggung politik yang memiliki elektabilitas lebih tinggi, Ketua Umum Pusat Kedaulatan Rakyat (Pakar), Razikin Juraid punya penilaian
"Yang terpenting bagi kami sebagai pendukungnya Erick Thohir adalah terus bergerak keseluruh penjuru negeri ini menyampaikan kabar bahwa ada tokoh muda yang bernama Erick Thohir lebih tepat memimpin Indonesia pasca Pak Joko Widodo nanti," ujar dia
Razikin pun menegaskan, keberhasilan Presiden Joko Widodo harus dijaga dan dilanjutkan. "Orang yang tepat nanti melanjutkan itu, menurut kami adalah Erick Thohir. Kabar tentang Erick tentu saja belum sampai kepada sebagian besar rakyat Indonesia, mengingat Erick merupakan pendatang baru dalam panggung politik Indonesia," ujarnya.
"Pada titik itu, kami sadar harus bekerja keras memperkenalkan Erick ke masyarakat dan kerja keras itu secara pelan membuahkan hasil positif yang ditandai dengan gelombang dukungan kepada Erick untuk maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024 nanti, bermunculan di semua daerah," katanya menambahkan.
Capaian elektabilitas Erick Thohir sekarang empat persen dan itu dinilai sudah sangat positif, karena pada survei-survei sebelumnya Erick berada pada posisi satu persen. "Sekarang empat persen itu artinya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan ke depan kami akan kerja keras untuk mencapai di atas lima sampai 10 persen. Angka tersebut merupakan angka optimis, seiring dengan menguatnya gelombang dukungan rakyat kepada Erick Thohir," ujar Razikin.
Pemilu Presiden Indonesia 2024 terprediksi akan sangat dinamis, sebab tidak ada calon petahanan, maka semua bakal calon atau nama yang beredar sekarang ini harus dianggap memiliki peluang yang sama.
"Di situlah keunggulan Erick Thohir dengan gagasan baru, wajah baru, dan dengan segudang prestasi sebelum berada di Pemerintahan, serta lebih-lebih dengan segala prestasinya sebagai Menteri BUMN menjadi harapan bagi rakyat Indonesia," kata Razikin.