REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Angka terkonfirmasi positif Covid-19 harian di Kabupaten Sleman selama satu pekan terakhir cukup konsisten di atas 500 kasus. Namun, pada 18 Februari 2022, angka harian yang dicatatkan Kabupaten Sleman menembus 600 kasus.
Dari total 1.633 penambahan kasus di DIY, Kabupaten Sleman mencatat 639 kasus. Disusul 442 kasus di Kabupaten Bantul, 309 kasus di Kota Yogyakarta, 159 kasus di Kabupaten Kulonprogo dan 84 kasus yang tercatat di Kabupaten Gunungkidul.
Kepala Pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan, pada 18 Februari 2022 di Asrama Haji Yogyakarta dari total 160 tempat tidur atau bed, ada 130 bed yang terisi pasien isolasi. Saat ini, tersisa 30 bed di Asrama Haji.
"Rusunawa Gemawang isi 67, sisa bed 34," kata Makwan, Jumat (18/2).
Sejak 12 Februari 2022, dari 1.065 penambahan kasus DIY terdapat 506 kasus di Kabupaten Sleman. Lalu 241 kasus di Kabupaten Bantul, 211 kasus di Yogyakarta, 89 kasus di Kabupaten Kulonprogo dan 18 kasus di Kabupaten Gunungkidul.
Hanya pada 14 Februari 2022, dari 671 penambahan kasus DIY, Sleman turun menjadi 223 kasus. Meski begitu, tetap tertinggi DIY di atas 196 kasus di Yogyakarta, 190 kasus di Bantul, 44 kasus di Kulonprogo dan 18 kasus di Gunungkidul
Pada 15 Februari 2022, dari 1.402 penambahan kasus di DIY terdapat 538 kasus di Kabupaten Sleman. Lalu, 374 kasus di Kabupaten Bantul, 313 kasus di Yogyakarta, 122 kasus di Kabupaten Kulonprogo dan 55 kasus di Kabupaten Gunungkidul.
Pada 16 Februari 2022, dari 1.478 penambahan kasus di DIY terdapat 541 kasus di Kabupaten Sleman. Lalu, 372 kasus di Kabupaten Bantul, 319 kasus di Yogyakarta, 138 kasus di Kabupaten Kulonprogo dan 106 kasus di Kabupaten Gunungkidul.
Pada 17 Februari 2022, dari 1.531 penambahan kasus DIY terdapat 567 kasus di Kabupaten Sleman. Kemudian, 418 kasus di Kabupaten Bantul, 336 kasus di Kota Yogyakarta, 163 kasus Kabupaten Kulonprogo dan 47 kasus Kabupaten Gunungkidul.
Sepanjang 2022 total kematian di Sleman 14 orang, empat pada Januari dan 10 pada Februari. Dari 14 itu, tujuh orang laki-laki dan tujuh orang perempuan. Usia di bawah 50 tahun dua orang, 50-60 tahun tiga orang, di bawah 60 tahun 9 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menuturkan, untuk antisipasi lonjakan kasus akan diaktifkan lagi shelter-shelter perguruan tinggi. Salah satunya Shelter Universitas Islam Indonesia (UII) yang diaktifkan 23 Februari 2022.
"Shelter Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Shelter Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta telah diaktifkan sejak Senin," ujar Cahya.
Baca:
Lowongan Masinis Perempuan Kereta Api Arab Saudi Diserbu 28 Ribu Pelamar
DPR Berharap Besar kepada Anggota KPU-Bawaslu untuk Pemilu 2024
Minyak Goreng Curah Murah Sulit Ditemui di Surabaya