Jumat 18 Feb 2022 14:51 WIB

Episentrum Covid-19 Bergeser ke Luar Jakarta, Dimulai dari Jabar

"Mungkin masyarakat sudah mulai bosan dengan keadaan saat ini," kata Uu.

Petugas kesehatan Puskesmas didampingi anggota Polri berjalan menuju rumah warga saat pelaksanaan vaksinasi lansia door to door di Kelurahan Plawad, Karawang, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). Presiden Joko Widodo mengatakan pentingnya percepatan vaksinasi COVID-19 khususnya untuk lansia dan anak dalam pengendalian COVID-19 terutama varian Omicron seiring meningkatnya kasus.
Foto:

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, daerahnya siap menghadapi gelombang ketiga infeksi Covid-19. Menurut dia, saat ini angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate rumah sakit di Jabar saat ini 25,91 persen, dengan wilayah sebaran Covid-19 tertinggi di kawasan Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung Raya. 

Menurut Uu, sebanyak 17 kabupaten/ kota di Jabar saat ini kembali ke PPKM Level 3, dan sembilan kabupaten/ kota di level 2. Kabupaten Pangandaran menjadi satu-satunya wilayah yang berada di level 1. 

"Update hari ini, jika mengacu pada kapasitas maksimal rumah sakit (19.695 tempat tidur). BOR di Jabar 25,91 persen (persentase ini masih di bawah standar WHO 60 persen)," ujar Uu, Kamis (17/2/2022).

"Kami sudah mempersiapkan 23 tempat isolasi terpadu atau isoter, sehingga apabila ada kenaikan kasus tidak akan panik seperti sebelumnya," katanya, menambahkan. 

Uu pun mengimbau agar masyarakat tidak lalai dalam memperketat protokol kesehatan. Menurutnya, peningkatan kasus terkonfirmasi yang terjadi selama satu pekan ini salah satunya akibat kelalaian masyarakat. 

Untuk itu, Uu meminta pimpinan daerah kabupaten/kota dan Satgas Covid-19 dapat menggebyarkan kembali sosialisasi prokes dan vaksinasi. Di samping memperbanyak pengetesan baik dengan antigen, maupun PCR. 

"Alasan meningkatnya kembali kasus Covid-19 karena adanya kelalaian masyarakat, mungkin juga dari satgas dan pemerintah daerah. Mungkin masyarakat sudah mulai bosan dengan keadaan saat ini, tetapi pemda prov, pemkot, pemkab, dan satgas tidak akan bosan menangani kasus Covid-19," kata Uu.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana pun meminta masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (prokes) di tengah lonjakan kasus Covid-19. Ia meminta agar masyarakat dapat menahan diri tidak mendatangi wilayah yang berpotensi menciptakan kerumunan.

"Dua hari atau tiga hari ini tingkat penyebaran Covid-19 di Jawa Barat mencapai angka tertinggi untuk nasional, kemarin kita 14 ribu sekarang 15 ribu," ujarnya kepada wartawan di Kampus Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Kamis.

Ia menyebut penambahan kasus Covid-19 varian omicron di Jawa Barat bergantung pada kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Vaksinasi pun saat ini sudah mencapai 88 persen dosis pertama dan 63 persen dosis kedua.

"Berulang kali saya sampaikan kepada masyarakat untuk imbauan agar masyarakat tetap disiplin prokes, menjaga jarak, menghindari kerumunan, memakai masker, dan lain sebagainya," katanya.

Pihaknya pun meminta masyarakat yang belum divaksinasi untuk segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi termasuk mereka yang belum divaksin booster. Pihaknya tidak dapat bekerja sendiri perlu keterlibatan seluruh pihak dalam mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas.

"Sekali lagi saya ingin berpesan, pesan dari Pak presiden yang menyampaikan bahwa tingkat vaksinasi dan disiplin prokes menggunakan masker menghindari kerumunan. Itu menjadi kunci utama mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin bertambah," katanya.

Meski data pemerintah pusat menyatakan episentrum Covid-19 saat ini bergeser ke Jabar, pada Selasa (15/2/2022) lalu Gubernur Jabar Ridwan Kamil justru yakin, penyebaran varian omicron di Jabar sudah mengalami penurunan.

Saat puncak penyebaran, kasus aktif Covid-19 di Jabar sempat mencapai 13 ribu. Namun, kata Ridwan, sekarang sudah turun lagi ke angka 10 ribu lagi. 

"Dalam hitungan 2 minggu pasti akan turun, insya Allah. Puncaknya harusnya udah kelewat seperti yang disampaikan Pa Menkes," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Selasa.

Terkait situasi Omicron di Jabar, menurut Emil hampir 83 persen Omicron ada di Bodebek dan Kota Bandung makanya hati-hati. Sementara di daerah lainnya, hanya 15 persen bayangkan.

"Jadi di Sumedang, Majalengka, Ciamis dan Cianjur ga terlalu banyak makanya fokus Pemprov Jabar menyelesaikan kasus di Bodebek dan Kota Bandung. Jadi Omicron mah penyebarannya didinya-didinya wae (di situ-di situ saja)," katanya.

 

photo
Obat Covid-19 yang Ternyata tak Bermanfaat dan berbahaya bagi kesehatan - (Republika)

 

Namun, kata dia, berita baiknya rumah sakit yang di duga sama seperti delta, ternyata sekarang rumah sakitnya tak terlalu tertekan. Makanya, 95 persen isolasi di rumah rata-rata kesembuhannya 3 sampai 4 hari sudah sembuh. 

"Seperti prediksi daya fatalitasnya ga terlalu tinggi kayak delta. Kalau delta 13 kali lipat lebih parah dari flu. Kalau omicron ini dua kali lipatnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement