REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Provinsi Sumatra Utara pada 2022 menargetkan produksi padi sebanyak 3,98 juta ton gabah kering giling (GKG) atau lebih tinggi dari 2021.
"Produksi padi 2022 yang ditargetkan sebanyak 3.985.007 ton itu lebih besar dari target 2021 yang sejumlah 3.906.872 ton GKG," ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar di Medan, Sumatra Utara, Rabu (16/2/2022).
Produksi padi sebanyak 3,91 ton GKG atau setara 2,55 juta ton beras itu bisa naik karena antara lain didorong kenaikan produktivitas tanaman padi. Pada 2022, produktivitas tanaman padi di Sumut ditargetkan sebesar 5,24 tonbper hektare.
Produktivitas padi di 2022 itu lebih tinggi dari target 2021 yang masih 5,17 tonvper hektare. "Dengan produksi beras yang sebanyak 2.550.404 ton itu, pada 2022 diprediksi ada surplus 592.814 ton karena kebutuhan sebanyak 1.957.590 ton," kata Bahruddin.
Produksi beras terbanyak tetap di sentra produksi Kabupaten Simalungun, Serdangbedagai, Langkat dan Mandailing Natal. "Diharapkan dengan ada surplus, bukan saja ketersediaan aman, tetapi juga harga beras di pasar bisa terjaga stabil," ujar Bahruddin.
Dia menjelaskan, selain sudah terus surplus, hasil produksi beras di Sumut juga semakin berkualitas. Mutu yang semakin bagus, membuat beras Sumut semakin diminati provinsi lain yang terindikasi dengan banyaknya bahan pokok asal daerah itu diperjualbelikan di provinsi lain.
"Meski sudah surplus, Pemprov Sumut terus berupaya meningkatkan produksi agar kebutuhan bisa tetap terpenuhi dan ekonomi petani semakin bagus serta Sumut bisa membantu swasembada secara nasional, "kata dia.
Peningkatan produksi masih sangat memungkinkan karena luasan lahan dan produktivitas tanaman padi di Sumut bisa ditingkatkan.