Rabu 16 Feb 2022 08:57 WIB

Heboh Eks Kapolres Purworejo dan Ustadz Khalid Basalamah

Dua cuplikan video lama itu beredar dalam waktu hampir bersamaan.

Ustadz Khalid Basalamah melakukan klarifikasi terkait kontroversi ceramah mengenai persoalan wayang.
Foto: Dok. Pribadi
Ustadz Khalid Basalamah melakukan klarifikasi terkait kontroversi ceramah mengenai persoalan wayang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini dunia media sosial di tanah air diramaikan oleh dua cuplikan video lama. Pertama yakni komentar eks Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito pada Mei 2021 dan kedua yakni cuplikan tanya jawab Ustadz Khalid Basalam.

Dalam cuplikan Kapolres Purwerojo, AKBP Rizal menyebut zikir hasbunallah wani'mal wakil biasa digunakan untuk melaksanakan perang.  "Jadi gini awalnya begitu kita datang, mereka tiba-tiba melakukan zikir hasbunallah wani'mal wakil. Cukup Allah saja ... ini biasanya digunakan untuk melaksanakan perang. Artinya, mereka sudah mendesain tempat itu sudah mempersiapkan tempat itu untuk perang," kata Rizal dikutip Republika di Jakarta, Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Sontak pernyataan ini memicu komentar tajam di warganet. Mengapa bisa zikir itu dikaitkan dengan persiapan perang?  Polda Jateng langsung meluruskan masalah ini. Meski tidak merespons benar atau tidak makna dari pernyataan AKBP Marito, namun Polda meyakinkan bahwa cuplikan itu merupakan rekaman lama. Polisi menilai video itu sengaja diviralkan untuk memanas-manasi situasi di Wadas.

"Cuplikan video itu adalah cuplikan video lama, yang sengaja diviralkan kembali oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Dan untuk membuat situasi di Wadas Purworejo tidak kondusif," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Al Qudusy, Selasa (15/2).

Ia juga mempertanyakan tujuan pihak-pihak yang sengaja memunculkan kembali rekaman wawancara AKBP Rizal Marito dengan reporter TV One pada Mei 2021 itu. "Dalam cuplikan video itu, Reporter TV One melakukan wawancara dengan Rizal Marito sekitar 9 bulan lalu, mengapa baru diviralkan sekarang?," kata dia.

Tak lama berselang usai cuplikan itu beredar, kini giliran rekaman video ceramah Ustadz Khalid Basalamah yang viral. Dalam cuplikan itu, Ustadz Khalid Basalamah dinilai telah melarang wayang.

Namun Ustadz Khalid Basalamah langsung melakukan klarifikasi.  Menurut dia, video ceramahnya soal wayang itu merupakan potongan pertanyaan yang diajukan oleh jemaah di Masjid Blok M Jakarta beberapa tahun silam.

 Dalam akun resmi Instagram-nya, @khalidsasalamahofficial, Senin (14/2/2022), selain meminta maaf, Ustadz Khalid juga menegaskan dalam jawaban di potongan video yang viral tersebut, tidak ada kata-katanya yang mengharamkan wayang. Ia menyampaikan hanya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi.

"Dan saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi. Jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan.

"Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi. Makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah dan kalau bentrok sama Islam, ada baiknya ditinggalkan. Ini sebuah saran."

Pro kontra pun muncul. Ada yang mendukung Ustadz Basalamah karena itu merupakan bagian dari haknya menyatakan pendapat saat tanya jawab dalam pengajian. Di sisi lain ada yang menilai pandangannya tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia. Sejumlah pihak bahkan ada yang mengancam Ustadz Basalamah ke polisi.

"Tentu saya menolak keras wayang diharamkan.  Tapi saya jg tdk setuju kasus ini dilaporkan ke polisi. Edukasi publik. Bianjiri publik dgn informasi dan argumentasi melawan ide buruk Basalamah. Selain juga nambah2 PR Pak Polisi yg sudah banyak banget," kicau akun politikus PSI, Raja Juli Antoni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement