REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan masih ada sekitar 90 ribu dari 120 ribu tempat tidur yang tersedia untuk antisipasi meningkatnya kasus Covid-19 khususnya varian Omicron. Saat ini jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit seluruh Indonesia sebanyak 27 ribu.
"Jumlah yang dirawat di rumah sakit seluruh di Indonesia sekarang 27 ribu tempat tidur isolasi kita kapasitasnya 120 ribu jadi masih sekitar 22-23 persen. Masih ada sekitar 90 ribu bed dari 27 ribu bed yang sudah terisi, yang masih bisa kita gunakan," jelas Budi dalam Konferensi Pers secara daring, Senin (14/2/2022).
Budi menjabarkan, banyak Kabupaten/Kota serta Provinsi yang memakai perhitungan ketersediaan tempat tidur dan bukan kapasitas maksimal seperti yang pernah dialami saat variian Delta menyerang. Padahal, masih banyak kapasitas yang tersedia, namun belum diaktifkan kembali.
"Ada beberapa tempat tidur yang dulu pernah dipakai sebagai tempat tidur isolasi belum diaktifkan kembali, jadi tidak usah khawatir kan ada 27 ribu orang yang dirawat karena Covid itu masih 22 persen dari total kapasitas tempat tidur kok kita yang 120 ribu dan total kapasitas tempat tidur rumah sakit seluruh Indonesia 400 ribu," terangnya lagi.
"Jadi itu angkanya. 400 ribu itu total, 120 ribu kita siapkan buat Covid waktu Puncak Delta sampai 100ribu sekarang 27 ribu," sambungnya.
Dari 27 ribu tersebut, sekitar 15 ribu sebenarnya orang tanpa gelaja atau bergejala ringan. Kemenkes pun terus mengimbau untuk pasien tanpa gejala dan bergejala ringan yakni saturasi masih di atas 95 persen agar bisa dirawat di rumah lebih enak.
"Kadang rumah sakit nanti malah bisa ketularan, keluarganya juga susah melayani ya. Kalau masih di atas 95 persen saturasinya, ada batuk sedikit, demam sedikit, pilek, nggak apa-apa bisa dirawat di rumah," tegasnya.
Kemenkes juga sudah melakukan pelayanan telemedisin lebih ke 350 ribu rakyat dan 100 ribu pasien sudah menerima obat. Eks Wakil Menteri BUMN itu juga tak membantah bila layanan telemedisin masih belum sempurna.
"Memang ada kekurangan dan kalau mau komplain bisa ke 119 extension 9 atau komplain 1500567 bisa juga komplain melalui email [email protected]," ujar Budi.