Senin 14 Feb 2022 11:59 WIB

BPIP Jadikan Solo Sebagai Percontohan Implementasi Nilai Pancasila

Solo dikenal sebagai daerah yang kental dengan tradisi budaya.

Deputi I BPIP Prakoso.
Foto: BPIP
Deputi I BPIP Prakoso.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjadikan Kota Solo sebagai percontohan kebersamaan dalam implementasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Wilayah Solo nantinya diharapkan bisa menulari daerah yang lain.

"Kami mendorong beberapa kelurahan di Surakarta untuk menjadi pilot project kegiatan ini, jadi contoh desa dan kelurahan lain di Indonesia," kata Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso di Solo, Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, dipilihnya Solo karena kota tersebut merupakan kota yang kental dengan tradisi budaya sehingga diharapkan bisa menulari ajaran yang sama terhadap daerah lain."Desa berdikari salah satunya kan berdikari di bidang budaya, harapannya ini bisa menjadi inspirasi desa lain di Surakarta Nanti kami juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat," katanya.

Ia mengatakan beberapa program kerja yang akan dilakukan di antaranya memberikan edukasi terkait tata cara kerja sama di kelurahan di Solo, mengaktifkan kembali PKK, lomba, kegiatan karang taruna, dan jogo deso.Selain itu juga bagaimana menciptakan tata pemerintahan kelurahan yang baik, gotong-royong. "Kami ingin mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila hingga tingkat bawah," katanya.

Ia mengatakan untuk daerah percontohan yang ditunjuk oleh BPIP bukan hanya Kota Solo, tetapi juga beberapa daerah lain, di antaranya Brebes, Palu, dan Sumatera Utara."Kami ingin daerah-daerah ini menjadi contoh bagi desa berpersatuan, berkebudayaan, dan desa mandiri. Pemerintahan di tingkat bawah tersebut bisa menentukan kebijakan di desa, toleransi, kemanusiaan. Bagaimana tata cara menentukan prioritas desa, dengan Pancasila bisa bersatu dan nyaman hidup di kelurahan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyatakan kesiapannya menjadi daerah percontohan berbagai program BPIP terkait implementasi nilai-nilai Pancasila."Yang dipilih Kelurahan Semanggi, di sana paling kompleks permasalahannya, kemiskinan, kampung kumuh, dan radikalisme. Satu saja (kelurahan) fokus karena masalah terbesar di Semanggi," katanya.

Terkait hal itu, kata ia, Pemkot Surakarta sudah satu tahun ini intens untuk melakukan pembenahan kawasan kumuh di Semanggi."Fisik kami garap, nonfisik kami garap."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement