Sabtu 12 Feb 2022 02:07 WIB

Ciayumajakuning Diminta Waspada, Curah Hujan Februari Sangat Tinggi

BMKG menyebut Februari masih puncak musim hujan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Hujan (ilustrasi)
Foto: ABC News
Hujan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Curah hujan di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) pada Februari 2022 diprakirakan bisa sangat tinggi. Potensi bencana hidrometeorologi pun dinilai harus diwaspadai.

''Februari ini masih puncak musim hujan,'' ujar Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga

Pria yang akrab disapa Faiz itu menyebutkan, curah hujan di Wilayah Ciayumajakuning pada Februari 2022 diprakirakan mencapai 300 mm/bulan hingga 500 mm/bulan. Tingkat curah hujan itu menunjukkan kategori tinggi hingga sangat tinggi.

Prakiraan tingkat curah hujan pada Februari 2022 bahkan lebih tinggi dibandingkan curah Januari 2022. Dari data yang tertakar di BMKG Kertajati Kabupaten Majalengka, curah hujan Januari 2022 mencapai 328 mm/bulan atau masuk kategori tinggi.

Faiz mengungkapkan, meski curah hujan pada Februari diprakirakan tinggi untuk wilayah Ciayumajakuning, namun hal itu dikecualikan untuk Kabupaten Indramayu. Dia menyebutkan, curah hujan di Kabupaten Indramayu pada Februari diprakirakan 200 mm/bulan - 400 mm/bulan.

''Untuk Kabupaten Indramayu kategorinya menengah hingga tinggi,'' kata Faiz.

Meski demikian, semua daerah tetap diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi pada bulan ini. Hal itu terutama daerah-daerah yang rawan bencana.

Sementara itu, bencana alam terus terjadi di Kabupaten Kuningan. Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan, bencana alam itu di antaranya berupa tanah longsor yang terjadi di Dusun Tumaritis, RT 010 RW 003, Desa Lebakherang, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, Rabu (9/2/2022) pukul 15.00 WIB.

Longsor terjadi pada tembok penahan tanah (TPT) bahu jalan, dengan panjang 14 meter, tinggi lima meter dan lebar satu meter.

''Longsor terjadi setelah hujan intensitas sedang hingga tinggi selama 2,5 jam,'' kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu.

Indra mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Upaya pembersihan material longsor, pemasangan cerucuk dan penyanggah dari bambu pun dilaksanakan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Baca:

Pelaku Pembunuhan di TPU Kober Jaksel adalah Pembunuh Bayaran

Zona Merah Covid-19 DKI Jakarta Meluas, Kini Cakup 14 RT

Sekolah tanpa Kasus Covid-19 di Solo Kembali PTM Mulai Pekan Depan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement