REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menanggapi temuan survei bahwa kepuasan rumah dp nol rupiah rendah. Kendati demikian, menurut dia, hal itu akan terus diperbaiki pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan pihak terkait.
“Ya ini lagi terus diperbaiki. Dalam waktu tersisa kita akan terus optimalkan semaksimal mungkin,” kata Riza kepada awak media di Balai Kota, Jumat (11/2/2022).
Namun demikian, Riza tak merespons lebih jauh soal survei Populi Center pada 26 Januari hingga 1 Februari lalu soal program DP nol rupiah dengan tingkat kepuasan 25,7 persen. Dia menegaskan, pihaknya akan meningkatkan kualitas tersebut lebih baik.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Sarjoko, mengatakan, ada peningkatan pembaruan akad DP nol rupiah hingga 4 Februari lalu. Menurut dia, total suplai dari Perumda Sarana Jaya dan Perumnas yang mencapai 967 unit, telah diakadkan sekitar 885 unit atau 91,52 persen.
Dia memerinci, di Klapa Village, Pondok Kelapa, ada 780 unit secara total dengan capaian akad hingga waktu yang sama mencapai 710 unit. Sedangkan di Bandar Kemayoran, kata dia, ada 38 unit secara total dengan akad mencapai 37 unit.
“Sedangkan Sentraland Cengkareng ada 149 unit total dengan proses tahap akad mencapai 138 unit,” kata dia.
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Populi Center awal Februari lalu, dijelaskan berbagai hasil survei kinerja kepuasan terhadap Pemprov DKI. Survei terhadap 600 responden di 60 kelurahan di DKI pada 26 Januari hingga 1 Februari itu menyebutkan ada sekitar 86 persen, masyarakat yang puas dengan kepemimpinan Anies-Riza. Dalam survei yang sama, sekitar 77,2 persen responden juga menganggap pembangunan di Jakarta semakin maju. Namun demikian, yang terendah dari survei tersebut adalah rumah DP Rp 0. Hanya 25,7 persen warga yang puas dengan kebijakan tersebut.
Terpisah, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anthony Winza menanggapi hasil survei tingkat kepuasan masyarakat Jakarta yang rendah terhadap program Rumah DP 0. Menurutnya, angka kepuasan pada angka 25,7 persen itu merupakan kekecewaan publik kepada pemenuhan janji kampanye Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
“ini kan salah satu janji utama kampanye Pak Anies. Apalagi waktu Debat Pilgub sangat percaya diri sekali, jadi ya hal ini harus dipenuhi dong kalau mau konsisten dengan janjinya,” kata Anthony.
Dia menambahkan, jika hasil kepuasan surveinya hanya mendapat angka 25,7 persen, bisa dipastikan realisasi yang jauh dari saat kampanye. Dia mengatakan, kekecewaan dari fraksi memang ada, namun dari masyarakat dinilainya juga lebih besar.
“Sekarang, kami berbaik hati membantu ingatkan Pemprov DKI,” tutur Anthony
Anthony menambahkan, dari target pembangunan mencapai 250 ribu unit, yang terealisasi hanya 942 unit per Oktober 2021. Kendati demikian, kata dia, PSI masih menolak upaya Gubernur Anies untuk merevisi target pembangunan dari 250 unit menjadi 29.366 unit dalam RPJMD.
“DP 0 itu sudah ada di RPJMD Jakarta dengan target 250 ribu unit dibangun. Sedangkan dari pidato beliau (Anies) di paripurna Akhir Tahun lalu dikatakan baru 942 unit, jadi program ini bukan DP nya yang nol, tapi progressnya yang nol persen,” ucapnya.
Baca juga:
Pelaku Pembunuhan di TPU Kober Jaksel adalah Pembunuh Bayaran
Zona Merah Covid-19 DKI Jakarta Meluas, Kini Cakup 14 RT
Sekolah tanpa Kasus Covid-19 di Solo Kembali PTM Mulai Pekan Depan