Jumat 11 Feb 2022 14:37 WIB

Pemprov DKI akan Bangun Tempat Pengolahan Sampah Pasar Induk Kramat Jati

Pembangunan tempat pengolahan sampah masuk revitalisasi Pasar Kramat Jati

Red: Nur Aini
Pedagang beraktivitas di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/1). Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya   berencana akan merevitalisasi Pasar Induk Kramat Jati dengan luas 14,7 hektare ini pada tahun 2022. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang beraktivitas di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/1). Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya berencana akan merevitalisasi Pasar Induk Kramat Jati dengan luas 14,7 hektare ini pada tahun 2022. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap membenahi tempat sampah di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang masuk dalam bagian rencana proyek revitalisasi Pasar Induk tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan hal itu saat meninjau kesiapan revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (11/2/2022), yang rencananya dilaksanakan dalam waktu dekat.

Baca Juga

"Di Jakarta setiap hari ada sekitar 7.800 ton sampah yang dibawa ke TPST Bantar Gebang Kota Bekasi. Di lokasi tempat sampah Pasar Induk Kramat Jati akan dibangun tempat pengolahan sampah, sehingga sampahnya tidak perlu lagi dibuang ke TPST Bantargebang," katanya.

Menurut Riza Patria, dengan dibangunnya tempat pengolahan sampah di Pasar Induk Kramat Jati, maka pengolahan sampah sudah selesai di tempat, terutama sampah organik dari sayur-mayur dan buah-buahan. Pasar Induk Kramat Jati, kata dia, memiliki peran penting dalam menyuplai kebutuhan bahan makanan masyarakat di Jabodetabek, sehingga rencana revitalisasi itu diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan, saat ini Pasar Jaya termasuk dalam 10 persen penyumbang sampah di DKI Jakarta. Arief mengatakan, dengan perbaikan pengolahan sampah di Pasar Induk Kramat Jati, diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan di Ibu Kota Jakarta.

"Ada proses pengolahan sampah. Jadi, seperti proses alami dari maggot yang makan sampah organik dan diharapkan keluarnya bisa jadi beberapa produk seperti pupuk organik dan gas. Ini yang sedang kita dalami," ujarnya.

Arief menambahkan, saat ini rencana revitalisasi masih dalam tahapan sosialisasi kepada para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati.

"Sebenarnya ini adalah proses sosialisasi ke pedagang. Jadi perencanaannya memang selesainya pada 2024. Dari sekarang sudah persiapan dengan sosialisasi," tutur Arief.

Baca juga:

Indonesia Tingkatkan Kolaborasi dengan Bank Dunia Dorong Pemulihan Ekonomi

Ini Daftar 229 Token Kripto yang Sah Diperdagangkan di Indonesia

YouTube Tawarkan Ide Verifikasi NFT

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement