Rabu 09 Feb 2022 22:42 WIB

Kader BMI Diminta Belajar dari Tokoh-Tokoh Bangsa

Kader BMI belajar dari tokoh-tokoh bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Foto:

Lebih lanjut, sesuai pesan Megawati, Hasto meminta kader BMI belajar dari tokoh-tokoh bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta. Sebab pada usia 16 tahun, misalnya, Bung Karno sudah mempunyai cita-cita indonesia merdeka. Dan itu berawal dari pertanyaan kritis mengapa kita terjajah pada saat itu.

“Dialetika itu dilakukan saat bertemu dengan Pak Marhaen, kenapa Pak Marhaen ini miskin padahal dia punya lahan, dia punya cangkul, kenapa dia miskin. Dan ada jutaan petani begitu,” kata Hasto.

“Jadi anak-anak muda berpikirlah kritis, sepetti Bung Karno mempertanyakan suatu hal dan mencari jawaban”.

“Belajarlah dari sosok yang telah berprestasi, Mas Ahok, Pak Anas Bupati Banyuwangi, Rudi Hartono dan Susi Susanti yang mampu menampilkan kekuatan kita dalam bulutangkis. Brlajarlah juga dari mereka yang juara Olimpiade matematika, fisika, belajar dari mereka yang mampu jadi maestro kebudayaan Indonesia. Dan semuanya dicapai dengan perjuangan. Tanpa perjuangan tidak mungkin mencapai cita-cita,” pungkasnya.

Sementara BTP menjelaskan bahwa ketika dirinya menjadi gubernur di Jakarta. Ahok dikenal bekerja dengan jujur, karena terpacu oleh motivasi dari berbagai tokoh, utamanya dari Megawati Soekarnoputri.

“Seperti kata Bu Mega, kalau mau menolong rakyat, ya kita gunakan kekuasaan untuk rakyat. Kita takkan mungkin menggunakan uang kita sendiri, uang kita sendiri takkan mampu menyelesaikan itu. Pengusaha takkan mampu menolong begitu banyak rakyat. Pengusaha itu uangnya terbatas. Maka harus dengan negara, agar kebijakannya pro rakyat,” kata BTP.

Dengan jabatan gubernur, BTP mengaku dirinya bisa membantu rakyat yang kurang mampu memenuhi kebutuhan harian. Bisa menggratiskan bus untuk rakyat yang menerima gaji minimum. Ahok juga bisa menyediakan rusun dengan biaya sewa Rp 15 ribu perbulan untuk rakyat yang membutuhkan.

“Dan saya merasakan sukacita sebagai pengusaha, tak sebesar dengan ketika menjadi pejabat yang negara yang bisa melayani dan menolong rakyat. Sukacita menolong rakyat itu tak bisa dikalahkan oleh apapun usaha sebagai pengusaha,” tandas Ahok.

sumber : A
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement