Rabu 09 Feb 2022 18:31 WIB

Anak Batuk Pilek? Waspada Terpapar Covid-19 Varian Omicron

Seperti kebanyakan kasus, omicron pada anak kebanyakan tidak bergejala atau ringan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Anak batuk pilek. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengingatkan orangtua untuk mewaspadai anak ketika menunjukkan gejala batuk, pilek, serta nyeri tenggorokan.
Foto: ist
Anak batuk pilek. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengingatkan orangtua untuk mewaspadai anak ketika menunjukkan gejala batuk, pilek, serta nyeri tenggorokan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengingatkan orangtua untuk mewaspadai anak ketika menunjukkan gejala batuk, pilek, serta nyeri tenggorokan. Karena, gejala khas Omicron lebih banyak menyerang saluran pernafasan atas daripada paru-paru.

"Sebagian besar dari saluran pernafasan, batuk, pilek, nyeri tenggorokan. Sama seperti flu biasa. Kalau ketemu anak batuk pilek, badan anget waspada tertular varian Omicron," kata Piprim dalam konferensi pers secara daring, Rabu (8/2/2022).

Baca Juga

Piprim mengungkapkan, banyak anak-anak yang juga tidak menunjukan gejala saat terpapar Covid-19, khususnya varian Omicron yang memang lebih sering tak bergejala. Oleh karenanya, orangtua diharapkan menjaga anak-anak agar tidak tertular Covid-19.

"Pada anak banyak juga yang OTG, karena itu penting vaksin kepada anak-anak. Enggak ada gejala apa-apa tapi nanti dia nularin kemana-mana, ke opung, eyangnya," terang Pimprim.

Secara umum, gejala Covid-19 pada anak tergolong ringan. Namun, tak menutup kemungkinan menjadi kondisi yang berat.

"Karena saya pernah menemukan pasien kontradiktas jantung yang sangat menurun pascaterkena Covid-19 atau disebut MISC. Juga ada pasien menjadi diabetes pascaterkena Covid. Memang kejadiannya tidak banyak tapi kita tetap waspada, mencegah anak terkena Omicron ini," pesan dokter ahli jantung anak ini.

Dari catatan IDAI, angka konfirmasi Covid-19 pada anak terus meningkat dalam sebulan terakhir ini. Pada 24 Januari tercatat 646 kasus Covid-19 pada anak.

Kemudian pada 31 Januari menjadi 2.775 kasus Covid-19 pada anak. Terbaru, pada 7 Februari angka positif anak menjadi 7.190 kasus.

"Artinya 300 persen naiknya. Laporan dari Cabang IDAI di daerah. Dibanding Januari ini sudah 10 kali lipat lebih. Trennya luar biasa," ujar Piprim.

Angka kasus Covid-19 pada Rabu (9/2/2022) kembali naik 46.843. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.626.936 kasus.

Untuk kasus pasien meninggal bertambah 65 kasus pada hari ini, dan kasus sembuh bertambah 14.016.

Dari penambahan yang mencapai angka 37 ribu ini, Provinsi DKI Jakarta menyumbang penambahan kasus tertinggi sebanyak 14.353 kasus. Angka kematian di Provinsi DKI juga tertinggi sebanyak 17 kasus.

Provinsi Jawa Barat menempati urutan kedua dengan penambahan kasus sebanyak 11.201. Kemudian, Banten sebanyak 6.026, Jawa Timur sebanyak 4.385 dan Bali sebanyak 2.556 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement