REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- DPD Partai Golkar Indramayu bertekad memenangkan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto pada pemilihan presiden (Pilpres) Tahun 2024. Golkar akan solid bersama sayap dan organisasi partai memenangkan kontestasi pemilu, termasuk Pilkada dan Pileg.
"Golkar Indramayu sangat solid memenangkan Airlangga di Pilpres 2024," kata Ketua DPD Golkar Indramayu, Syaefudin saat dihubungi, Rabu (9/2/2022).
Syaefudin juga memastikan, saat ini seluruh kader dan relawan sudah diterjunkan untuk menyosialisasikan Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu. Termasuk bekerja sama dengan sayap dan orginasi partai.
Menurut Syaefudin, Airlangga sebagai bakal calon presiden dalam Pemilu tahun 2024 sudah harga mati. Airlangga dipastikan sebagai calon tunggal yang diusung Partai Golkar sebagai calon presiden. Hal itu sesuai amanat dari Musyawarah Nasional (Munas) partai berlambang pohon beringin itu pada Desember 2019 silam.
"Setiap agenda apapun kami pimpinan Partai Golkar menginstruksikan agar terus menyosialisasikan Airlangga," kata Syaefudin.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, Partai Golkar memastikan mengusung Airlangga Hartarto dalam kontestasi Pilpres 2024. Syarat itu juga termasuk jika partai lain ingin berkoalisi dengan Golkar.
"Ya, kita capres, karena itu amanat Munas. Kita gak bisa (Cawapres) itu, itu amanat Munas dan kita di DPR ini pemegang kursi nomor dua terbanyak," ujar dia.
Rencana pengusungan Airlangga bahkan ditebalkan dalam Rapimnas dan Rakernas Partai Golkar tahun lalu. "Jadi tidak boleh itu kita melanggar keputusan Munas atau keputusan Rapimnas yang sitilahnya sudah dua lapis tertinggi. Jadi kita sudah fokus bagaimana mendorong Pak Airlangga menjadi Capres 2024," ujar Lodewijk.
Lodewijk optimistis akan cukup mudah meloloskan ketua umum partainya itu menjadi Capres 2024. Mengingat Golkar diproyeksikan cukup hanya dengan menggaet satu partai saja ambang batas presiden telah terpenuhi.
"Ya kitakan tinggal mengambil satu partai dengan suara gak terlalu besar. Jadi itu biar aja dulu mengalir, karena proses partai itu sedang meningkatkan elektoral, coba lihat semua melakukan hal yang sama, tentunya dengan cara-cara yang berbeda," ujar dia.