REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengaktifkan kembali Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tanjung Pandan sebagai lokasi Isolasi Terpusat (Isoter). Ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di daerah itu.
"SKB Tanjung Pandan kembali dibuka sebagai Isoter COVID-19 dengan mempertimbangkan kondisi kasus terus meningkat," kata Bupati Belitung, Sahani Saleh di Tanjung Pandan, Selasa (8/2/2022).
Menurut dia, dibukanya kembali SKB Tanjung Pandan sebagai Isoter COVID-19 dengan mempertimbangkan beberapa hal di antaranya adalah jumlah kasi COVID-19 yang terus mengalami kenaikan.
Sebelumnya Isoter SKB Tanjung Pandan sempat ditutup sementara karena daerah itu nihil kasus aktif COVID-19.
Ia mengatakan, selain itu, pihaknya juga mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron yang diprediksi puncaknya akan terjadi di bulan Maret.
"Kami mengantisipasi penyebaran Omicron pasalnya varian ini penyebarannya cukup sangat cepat," ujarnya.
Ia menambahkan, Isoter SKB Tanjung Pandan memiliki kapasitas 56 tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19 dengan kategori ringan bahkan tanpa gejala. "Kalau pasien yang memiliki gejala sedang atau berat tetap kami arahkan untuk ditangani di RSUD Marsidi Judono Belitung," katanya.
Dikatakan dia, RSUD Marsidi Judono Belitung juga mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 dengan membuka kembali ruang isolasi COVID-19 sebanyak 80 tempat tidur. Ia berharap, masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Dengan berbagai upaya ini merupakan kesiapan kami dalam mengantisipasi gelombang ketiga penyebaran COVID-19 sesuai arahan pemerintah pusat," ujarnya.