Senin 07 Feb 2022 22:54 WIB

Papua Petakan Kasus Omicron

Papua mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan kasus.

Ilustrasi Lonjakan Kasus Covid-19
Foto: republika/mgrol100
Ilustrasi Lonjakan Kasus Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Satuan Tugas Penanganan dan Pengendalian Covid-19 Provinsi Papua akan melakukaan pemetaan terkait kasus Covid-19 varian omicron. Semua fasilitas kesehatan di tingkat paling bawah, yakni puskesmas, diminta melaporkan data hasil pemetaan terhadap warga binaannya masing-masing terkait penyebaran omicron.

Juru Bicara Satgas Penanganan dan Pengendalian Covid-19 Papua, Silwanus Sumule mengatakan, pihaknya juga harus memastikan keadaan pasien yang melakukan isolasi mandiri. Hal ini termasuk kelayakan tempat tinggalnya untuk dinilai ditentukan harus dibawa ke tempat isolasi terpadu atau tidak.

Baca Juga

"Penanganan pasien Covid-19 dipersiapkan mulai dari fasilitas kesehatan di tingkat paling bawah, yaitu puskesmas," katanya dalam siaran pers di Jayapura, Senin (7/2/2022).

Menurut Sumule, hal ini dilakukan agar rumah sakit tidak menanggung beban secara berlebihan karena pada fase merebaknya varian delta, banyak rumah sakit kewalahan mengurus pasien. "Kami melihat penambahan kasus seperti penyebaran omicron sangat cepat," ujarnya.

Dia menjelaskan, hingga 4 Februari 2022, jumlah kasus Covid-19 di Papua mencapai 618 orang. Padahal pada 28 Januari, jumlahnya baru mencapai 85 kasus. "Hal ini yang kemudian menunjukkan indikasi adanya kemungkinan transmisi lokal omicron di Papua terus terjadi," katanya.

Dia menambahkan, untuk memastikan kasus tersebut merupakan omicron harus melalui pemeriksaan. Varian ini, kata dia, diduga sudah ada di Papua di mana penularan awalnya diduga kasus impor. Namun, Satgas menilai dari transmisi lokal dan pola penularannya  menyerupai kasus omicron.

Diketahui, jumlah kasus Covid-19 di Papua kini menyebar di 11 kabupaten/kota dengan jumlah terbanyak per data 4 Februari 2022 ada di Kota Jayapura, yakni sebanyak 275 kasus. Kemudian Kabupaten Mimika dengan 127 kasus, Kepulauan Yapen 87 kasus, Biak 35 kasus, Merauke 33 kasus, Paniai 25 kasus, Jayapura 19 kasus, Nabire 6 kasus, Mappi 5 kasus, Jayawijaya dan Boven Digoel masing-masing 2 kasus.

Dalam dua pekan terakhir, penambahan kasus Covid-19 secara nasional melonjak signifikan. Pada Senin, total penambahan kasus harian mencapai 26.121 orang. Terbanyak di DKI Jakarta, yaitu 7.316 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, dengan penambahan 7.316 kasus, jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini menjadi 74.535 orang. Mereka masih dirawat di rumah sakit dan ada yang isolasi mandiri.

"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan varian omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," katanya, Senin (7/2/2022).

Baca juga : Dinkes Jayawijaya Pantau Pasien Covid-19 Pertama Terkait Omicron

Pada Senin, Dinkes DKI melakukan tes PCR sebanyak 62.788 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 53.369 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 12.682 positif dan 40.687 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes antigen hari ini sebanyak 61.349 orang, dengan hasil 7.696 positif, dan 53.653 negatif.

"Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR," kata Dwi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement