REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menutup Alun-Alun Garut sejak Ahad (6/2/2022). Penutupan itu dilakukan lantaran banyak kerumunan orang di tempat itu.
Humas Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita, mengatakan, penutupan itu langsung dilakukan oleh forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Kabupaten Garut. Sebab, pada Ahad kemarin didapati banyak masyarakat berkerumun di Alun-Alun Garut.
"Iya betul dilakukan penutupan penutupan Alun-Alun Garut karena di sana banyak kerumunan," kata dia, kepada Republika.co.id, Senin (7/2/2022).
Yeni mengatakan, penutupan itu sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Sebab, saat ini kasus Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan.
"Dikhawatirkan dari kerumunan itu penyebaran Covid-19 semakin meninggkat," ujar dia.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut per Ahad 6 Ferbuari, dalam sehari terkahir terdapat penambahan 24 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini, total kasus positif Covid-19 yang aktif di Kabupaten Garut berjumlah 190 orang, dengan rincian 135 orang menjalani isolasi mandiri dan 55 orang menjalani isolasi di rumah sakit.
Yeni belum bisa memastikan hingga kapan penutupan itu akan diterapkan. Penutupan dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.
Namun, ia menyebutkan, sejauh ini fasilitas publik yang ditutup baru Alun-Alun Garut. Pasalnya, sejak diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) beberapa pekan lalu, masyarakat selalu memadati tempat itu.
"Karena pascaperesmian, alun-alun selalu banyak kerumunan," kata dia.