REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyebaran kasus positif Covid-19 di Kota Bandung sebanyak 80 persen merupakan varian Omicron berdasarkan whole genome sequensing (WGS). Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Tes whole genome 80 persen dari tes yang positif ternyata varian Omicron jadi bisa ambil kesimpulan penyebaran Covid-19 di Bandung variannya sudah Omicron," ujar Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Senin (7/2/2022).
Ia menuturkan saat ini level penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Bandung kembali ke level 3. Sejumlah pengetatan akan dilakukan terkait jam operasional dan kapasitas.
Selain itu, petugas akan membubarkan kerumunan dan memastikan penggunaan masker. Pihaknya akan berkeliling untuk memantau pusat keramaian dan diminta aparat kewilayahan untuk memastikan protokol kesehatan.
"Pesan presiden vaksin dan prokes penggunaan masker," katanya. Terkait dengan sanksi yang diberikan kepada pelaku pelanggar protokol kesehatan akan dikenakan sanksi oleh satuan polisi pamong praja (Satpol PP).
Yana menambahkan pihaknya akan melakukan tes acak tidak hanya ke sekolah. Namun ke sektor usaha di antaranya hotel, restoran dan kafe.
"Mudah-mudahan akan melakukan tes acak tidak hanya ke sekolah tapi ke hotel, restoran, kafe dan beberapa tempat yang diberikan relaksasi ekonomi supaya mengetahui penyebaran," katanya.
Pihaknya juga sudah memberlakukan work from home untuk pegawai Pemkot Bandung sebanyak 50 persen. Penanganan terhadap wilayah dengan kasus rendah dan tinggi akan berbeda.
Baca: Akses Masuk Dibatasi, WNA Harus Penuhi Syarat untuk Datang ke Indonesia
Baca: Anies Akui Sempat akan Hentikan PTM Selama 1 Bulan
Baca: Pemkab Tangerang Kembali Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh di Semua Sekolah