Senin 07 Feb 2022 15:30 WIB

Bukan Cuma Jabodetabek, 37 Daerah Luar Jawa Bali Naik PPKM Level 3

Kenaikan kasus Covid-19 di luar Jawa Bali lebih lambat dibanding Pulau Jawa-Bali

Pemerintah menaikkan status 37 daerah di luar Jawa-Bali ke Level 3 PPKM imbas meningkatnya kasus Covid-19 di daerah tersebut.
Foto:

Daerah Jawa memang paling terdampak varian Omicron. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada tiga provinsi yang mengalami peningkatan kasus positif Covid-19 karena varian Omicron. Bahkan, angka kasus yang ditimbulkan varian Omicron melebihi jumlah kasus akibat varian Delta pada pertengahan tahun lalu.

"Kami konfirmasikan sekarang ada tiga provinsi yang jumlah kasusnya melebihi jumlah kasus gelombang Delta yang lalu. Pertama DKI Jakarta," kata Budi dalam konferensi pers secara daring, Senin (7/2/2022).

Budi mengungkapkan, untuk penambahan kasus di DKI mencapai angka 15.800. Padahal, pada saat puncak varian Delta kasus tertinggi di DKI adalah 14.600.

Kemudian di Banten, sambung Budi, penambahan kasus Covid-19 kini mencapai angka 4.800. Padahal ketika gelombang varian Delta , provinsi itu hanya mencatatkan penambahan 3.900 kasus baru. Sementara untuk Bali, kini juga kasusnya sudah mencapai 2.000 dan angka ini lebih tinggi dibanding saat Delta yaitu 1.900 kasus.

Meski lonjakan kasus terjadi, masyarakat diminta untuk tidak panik. Hal ini lantaran, jumlah orang yang dinyatakan positif Covid-19 dan harus dirawat di rumah sakit masih sekitar 50 persen. "Ketiga provinsi yang angka hariannya sudah melebihi dari puncak Delta tersebut, angka yang dirawat di rumah sakit masih sekitar 30-50 persen," tegasnya.

"Jadi yang saya sampaikan adalah bahwa tidak usai panik kalau melihat jumlah kasus tinggi karena yang masuk rumah sakit dan wafat itu jauh lebih rendah dan bisa terkendali," sambungnya

Terlebih, peningkatan kasus lebih tinggi daripada varian Delta akibat Omicron ini juga dialami oleh negara lain. Budi pun terus mengingatkan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan supaya terhindar dari serangan virus ini. "Penting sekali publik memahami bahwa jumlah kasus akan naik lebih tinggi. Di negara-negara lain bisa naik dua kali dari Delta," ujarnya.

"Yang penting kita bisa menjalankan terus protokol kesehatan agar yang masuk rumah sakit, wafat di bawah rata-rata," tegas Budi.

Kenaikan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) paling dirasakan rumah sakit di DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat tidak perlu khawatir terkait kenaikan tingkat BOR di rumah sakit rujukan Covid-19 Jakarta. Pasalnya, kata Riza, pihak Pemprov DKI Jakarta sudah meningkatkan sarana prasarana dan berbagai aspek yang dibutuhkan dalam menghadapi Covid-19 di Jakarta.

"Masyarakat tidak perlu khawatir jangan sampai terpapar hoaks, semuanya mendengar dan menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kami memastikan adanya peningkatan sarpras (sarana dan prasarana), rumah sakit, puskesmas kecamatan, tenaga kesehatan, oksigen, masker, APD semuanya kebutuhan terkait Covid-19," kata Riza, Senin.

Untuk BOR di Jakarta, Riza menjelaskan dari data yang diterimanya per Senin ini, keterisian tempat tidur isolasi mengalami peningkatan dari sebelumnya 62 persen menjadi 63 persen dari 5.818 tempat tidur yang dipersiapkan. Sementara untuk keterisian tempat tidur pada unit rawat intensif (ICU) saat ini keterisiannya 34 persen atau 254 tempat tidur dari 750 tempat tidur yang dipersiapkan.

Riza berharap Pemprov DKI Jakarta tidak perlu mempersiapkan secara maksimal tempat tidur isolasi dan rawat intensif seperti ketika puncak paparan Covid-19 gelombang dua pada Juni dan Juli tahun 2021 lalu. "Diketahui per Juni-Juli 2021 kita pernah terpakai sampai maksimal yakni 11.500 yang terpasang. Juga tahun lalu ICU itu pernah sampai 1.500 terpasang," ucapnya.

Karenanya, Riza mengimbau masyarakat untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan untuk menghadapi serangan Covid-19 demi menghindari terjadinya lonjakan kasus yang sangat signifikan mengingat kasus Omicron juga terus mengalami peningkatan. "Untuk warga Jakarta sekali pun Omicron tidak berbahaya sebagaimana Delta, tetap meminta masyarakat berada di tempat terbaik, pastikan di rumah sirkulasi udaranya baik, dibersihkan, disinfektan, sedapat mungkin semua prokes dapat dilaksanakan dengan baik," tuturnya.

photo
Son of Omicron atau BA.2. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement