REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) tarus naik signifikan. Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar per 5 Februari 2022, terdapat penambahan sebanyak 8.053 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam sehari terakhir.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di daerahnya tak merata di seluruh kabupaten/kota. Menurut dia, peningkatan kasus signifikan hanya terjadi di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), serta Bandung.
"Covid-19 di Jabar itu 80 persen berada di Bodebek dan Bandung. Sementara 20 persennya tersebar di kabupaten/kota lainnya," kata dia di Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (6/2/2022).
Oleh karena itu, ia mengatakan, penanganan Covid-19 di Jabar tak akan disamaratakan di setiap kabupaten/kota. Pihaknya juga telah melakukan rapat dengan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengevaluasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penerapan PPKM akan disesuiakan dengan kondisi daerah masing-masing.
"Jadi jangan samakan di daerah yang kasusnya rendah dengan tinggi. Naiknya itu yang sekarang di Bandung dan Bodebek saja," kata dia.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mencontohkan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di wilayah Bodebek dan Bandung telah dikurangi, sebagain malah dihentitikan. Namun, di luar daerah itu, PTM dapat tetap dilakukan secara proporsional.
"Saya titip media jangan menyamaratakan (penanganan Covid-19 di satu daerah dengan daerah lain)," kata dia.
Baca: Kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang Naik Drastis dalam Sepekan
Baca: Seratusan Warga Kota Pekalongan Mengungsi Akibat Banjir
Baca: Kementan Terjunkan Tim Kesehatan Hewan Atasi Kasus Antraks di Gunung Kidul