Sabtu 05 Feb 2022 14:22 WIB

75 Tahun HMI, Menapaki Arah Baru Pergerakan dan Khidmah

HMI di usia ke-75 tahun mempunyai potensi dan modal kuat pergerakan

Himpunan Mahasiswa Islam, HMI di usia ke-75 tahun mempunyai potensi dan modal kuat pergerakan
Foto:

Oleh : Raihan Ariatama, Ketua Umum PB HMI Periode 2021-2023

Ketiga, pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang merupakan ruh HMI sebagai organisasi perkaderan. HMI menggunakan istilah ‘insan’ untuk merujuk kualitas manusia yang dicita-citakan HMI, yaitu manusia yang beriman, berpengetahuan luas dan mampu melaksanakan tugas kemanusiaan. 

Nilai-nilai ini sangat penting di tengah kekeringan nilai akibat begitu dominannya teknologi dalam kehidupan manusia. Secanggih apa pun teknologi, ia hanyalah mesin yang kering akan nilai keimanan dan kemanusiaan.

Teknologi merupakan tool untuk membantu kerja-kerja manusia, yang menurut Nurcholis Madjid (Cak Nur) diperuntukkan untuk mempertinggi derajat kemanusiaan.

Untuk itu, membangun teknologi adalah membangun sumber daya insaninya karena, bagaimana pun juga, masa depan digital terletak pada manusia, the future of digital is human. 

Dalam konteks kebutuhan HMI saat ini, pembangunan sumber daya insani harus difokuskan pada sektor digital dan ekonomi. Karenanya, internalisasi skill yang dibutuhkan untuk pekerjaan di masa depan harus terintegrasi dengan sistem dan struktur yang dibangun HMI. 

Dua sektor pembangunan sumber daya insani tersebut dapat berjalan beriringan melalui kewirausahaan sosial (sociopreneurship) berbasis digital. Sociopreneurship ini merupakan langkah HMI untuk pembangunan ekonomi bangsa yang berkeadilan, yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi (profit), melainkan juga berdampak secara sosial kepada masyarakat (benefit)

Selain itu, socioprenuership adalah upaya HMI membangun kekuatan ekonomi, yang sampai saat ini harus kita akui HMI masih bergantung pada iuran anggota dan donasi alumni.

Sangat sulit ditemukan pada tingkatan cabang maupun komisariat HMI di seluruh Indonesia, termasuk pengurus besar sekalipun, yang mempunyai semacam koperasi atau badan usaha yang bisa digunakan oleh HMI untuk membiayai perkaderan dan aktivitas organisasi lainnya.  

Dengan kekuatan sumber daya insani yang tersebar di pelbagai daerah, socioprenuership akan menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya mengatasi persoalan pembiayaan organisasi melainkan juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi umat dan bangsa yang berkeadilan.

Untuk itu, kerja besar ini membutuhkan konsistensi dan kolaborasi dari pelbagai pihak, sehingga arah baru HMI yang kita rencanakan akan menemui titik terang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement