REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Kasus penularan Covid-19 di Kota Solo meningkat cukup signifikan sejak pekan lalu. Tingkat keterisian tempat tidur pasien (bed occupancy ratio/BOR) di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 juga meningkat.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Solo, jumlah kasus aktif Covid-19 per Jumat (4/2) mencapai 216 orang. Jumlah itu terdiri dari 197 orang menjalani isolasi mandiri maupun terpusat dan 19 pasien dirawat di rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, fasilitas kesehatan (faskes) harus menyiapkan dan mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19. Apalagi dengan merebaknya varian baru jenis Omicron dimana tingkat penularannya lebih cepat dibandingkan varian Delta.
"Kematian rendah tapi faskes harus siap. Angka kejadian sakitnya tinggi. Kalau yang kena ini komorbid, lansia, berkebutuhan khusus, kemungkinan memerlukan perawatan. Faskes harus siap. Kemarin kami rapat mengingatkan kembali fasilitas perawatan untuk siap-siap gelombang Omicron ini," kata Siti kepada wartawan, Jumat.
Menurutnya, faskes sudah punya pengalaman menangani lonjakan pasien Covid-19 pada gelombang varian Delta. Persiapan tidak hanya tempat tidur pasien, melainkan juga obat-obatan, alat pelindung diri (APD), dan oksigen.
"Tugas Dinkes mengoordinasi seluruh kekuatan supaya posisinya semuanya siap. Tapi sesiap apapun fasilitas kesehatan, yang bisa membentengi sebenarnya masyarakat sendiri," ujarnya.
Dia menyebutkan, posisi BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Solo sudah mencapai 21 persen. BOR cukup tinggi lantaran jumlah tempat tidur sempat dikurangi karena beberapa waktu lalu pernah kosong. Hal itu juga untuk mengakomodasi pasien nonCovid-19.
Jumlah tempat tidur yang terisi sebanyak 63 bed, terdiri dari 38 bed ICU dan 25 bed isolasi. Sedangkan total jumlah bed mencapai 440 tempat tidur.
"Ini pasien dalam dan luar kota. Dari luar Solo Raya sudah diinapkan ke sini, seperti Ngawi dan Pati," imbuhnya.
Rumah sakit yang masih kosong pasien Covid-19 antara lain, RS Brayat Minulya, RSUI Kustati, RS PKU Muhammadiyah Sampangan, RSUD Bung Karno, dan RS JIH.
Di sisi lain, capaian vaksinasi Covid-19 secara keseluruhan di Solo mencapai 142,66 persen untuk dosis pertama dan 127,20 persen untuk dosis kedua per Kamis (3/2). Jumlah sasaran yang sudah divaksin sebanyak 595.097 orang untuk dosis pertama dan 530.616 orang untuk dosis kedua.
Sedangkan capaian vaksinasi dosis ketiga atau penguat (booster) baru 8,94 persen atau setara 37.313 orang. Kemudian, vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk dosis pertama sudah mencapai 117,99 persen atau setara 53.156 anak. Sedangkan dosis kedua mencapai 55,93 persen atau setara 25.196 anak.