Jumat 04 Feb 2022 16:44 WIB

Perintah Isoman yang Belum Juga Membuat BOR RS Menurun

Sejumlah Ketua RW mengaku belum mendapat instruksi soal isoman warga.

Petugas membawa kasur di Rusun Daan Mogot, Jakarta, Jumat (4/2/2022). Dua tower di Rusun Daan Mogot Jakarta Barat disiapkan menjadi tempat isolasi mandiri bagi pasien positif COVID-19 guna mengantisipasi jika kapasitas rumah sakit sudah tidak bisa menampung lagi.
Foto:

Kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air diperkirakan akan lebih besar dibanding puncak gelombang Delta. Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Iris Rengganis mengakui tidak menutup kemungkinan kasus baru Covid-19 Indonesia di Februari 2022 lebih banyak dibandingkan kasus harian Covid-19 periode Juni-Juli 2021.

"Bisa jadi kasus harian Covid-19 di Indonesia saat ini lebih banyak dibandingkan rekor kasus Covid-19 Juni-Juli 2021 lalu karena penularan yang begitu cepat," ujar Iris saat dihubungi Republika, Jumat (4/2/2022).

Iris menjelaskan, Covid-19 varian Omicron sangat cepat penularannya. Namun, yang kini menjadi masalah adalah gejala awal Covid-19 varian Omicron seperti flu biasa. Dia melanjutkan, orang yang terinfeksi Covid-19 tidak tahu apakah ini flu biasa atau gejala varian omicron. Persoalan semakin ditambah dengan masyarakat tak ketat lagi dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Terkait varian Omicron yang dinilai tak separah Delta, ia mengakui memang tidak separah Delta. Namun, ia mengingatkan varian ini juga bisa menyebabkan kematian.

Kini ia mengingatkan sekarang semua bergantung upaya pengendalian kasus Covid-19. Pernyataan itu bukan tanpa alasan. Iris menyoroti kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)  kini telah longgar. Iris meminta, kebijakan PPKM diperketat. Kemudian, pemerintah kembali menerapkan kerja dari kantor (WFH), membatasi operasional mal jam 18.00 tutup, hingga aktivitas sekolah dan kuliah kembali lewat dalam jaringan (online).

Tak hanya itu, Iris meminta pelacakan juga harus terus dilakukan. "Kalau tak ada upaya ketat menekan jumlah kasus, kasus Covid-19 akan terus bertambah," ujarnya.

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama, juga memprediksi kasus akan terus meningkat di hari-hari mendatang walau tidak terlalu mudah memprediksi angkanya. “Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) University of Washington juga memprediksi kasus harian Covid-19 di Indonesia pada akhir Februari 2022 akan melonjak lebih dari 185 ribu kasus," ujarnya.

Di pertengahan Maret 2022, dia melanjutkan, diperkirakan angkanya mencapai lebih dari 275 ribu dan tembus 387.850 per hari pada April 2022 dengan kematian mencapai 144 kasus per hari. Ia mengakui, prediksi memang bisa saja tepat, atau kurang tepat, atau bahkan tidak tepat. "Tetapi setidaknya ini dapat jadi bahan kewaspadaan dan antisipasi mitigasi," ujarnya.

Ia menganalisa kasus baru harian Covid-19 di Indonesia yang tembus lebih dari 27 ribu per Kamis (3/2/2022). Kasus baru Covid-19 per Kamis menunjukkan peningkatan lebih dari 50 persen dibandingkan kasus harian sehari sebelumnya, Rabu (2/2/2022).

"Per 3 Februari 2022 kemarin, kasus baru Covid-19 kita melonjak amat tinggi menjadi 27.197 orang, dan yang meninggal 38. Data kemarin ini menunjukkan jumlah kasus baru meningkat 58 persen kasus meninggal dunia meningkat 50 persen dari sehari sebelumnya," ujar Tjandra.

Kalau dibandingkan sebulan sebelumnya yaitu 3 Januari 2022, ia menyebutkan, kasus baru adalah 265 orang dan yang meningggal lima jiwa. Artinya dalam sebulan terakhir kasus baru per hari naik lebih dari 100 kali lipat dan kematian per hari naik sekian ratus persen.

"Kalau kasus baru kemarin 3 Feb 2022 adalah 27.197 orang, maka kita ingat bahwa kasus baru pada 3 Juli 2021 adalah hampir sama juga, yaitu 27.913 orang, dan ketika itu di tahun lalu mulailah diberlakukan PPKM darurat," ujarnya.

Ia meminta semua pihak mempersiapkan semua kemungkinan. "Ibaratnya pray for the best, but prepare for the worst," ujarnya.

photo
Son of Omicron atau BA.2. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement