Kamis 03 Feb 2022 19:10 WIB

Pedagang Minyak Goreng di Cianjur Masih Jual Stok Lama dengan Harga Tinggi

Minyak goreng di pasar swalayan Cianjur mengalami kelangkaan.

Ilustrasi stok minyak goreng kosong di salah satu pasar swalayan. Pedagang Minyak Goreng di Cianjur Masih Jual Stok Lama dengan Harga Tinggi
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Ilustrasi stok minyak goreng kosong di salah satu pasar swalayan. Pedagang Minyak Goreng di Cianjur Masih Jual Stok Lama dengan Harga Tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Cianjur, Jawa Barat menilai masih mahalnya harga minyak goreng di pasaran karena pedagang masih menyimpan stok lama. Sejumlah program akan dilakukan untuk menekan harga tersebut.

"Karena pedagang masih banyak menyimpan stok lama yang harganya masih tinggi, menjadi penyebab harga minyak goreng di pasar tradisional masih di angka Rp 20 ribu per liter," kata Kepala Diskoperindag Cianjur Tohari Sastra, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga

Untuk menekan harga tersebut, selain melakukan operasi pasar bersama Bulog Cianjur, pemerintah daerah akan menjalin kerja sama dengan produsen minyak goreng dengan menggelar bazar murah setiap akhir pekan di sejumlah titik di Cianjur. "Seperti beberapa waktu lalu, kami bersama kementerian BUMN menggelar bazar minyak goreng murah, pekan ini kita akan menggelar kegiatan yang sama untuk menekan tingginya harga minyak goreng di pasaran," katanya.

Bahkan, dia akan melakukan sidak ke sejumlah pusat perbelanjaan dan swalayan yang ada di Cianjur untuk memastikan ketersediaan stok minyak goreng yang disebut mengalami kekosongan sejak beberapa hari terakhir. "Kita akan pastikan kalau mereka memiliki stok, namun tidak dipajang akan mendapat sanksi," katanya.

Sedangkan stok minyak goreng murah, terutama di toko swalayan mengalami kelangkaan. Beberapa orang warga terpaksa berburu minyak goreng murah dengan mendatangi setiap toko swalayan yang ada dengan harapan mendapatkan stok.

"Sudah satu pekan ini, minyak goreng di sejumlah toko swalayan langganan kami, kekosongan stok. Sehingga kami terpaksa keliling untuk mencari karena di pasar tradisional, harga minyak goreng masih di angka Rp 20 ribu per liter, sedangkan di swalayan sudah Rp 14 ribu per liter," kata warga kelurahan Pamoyanan Nana Regina.

Hal tersebut dibenarkan seorang karyawan toko swalayan, Suci (20 tahun). Dia mengatakan stok minyak goreng di swalayan tempatnya bekerja sudah mengalami kekosongan sejak beberapa hari terakhir akibat banyaknya pembeli terutama kalangan ibu rumah tangga.

"Biasanya stok per hari sekitar lima karton isi 10 liter, namun sudah beberapa hari ini, kosong dan stok tidak datang sejak beberapa hari terakhir. Kalau ada, paling hanya bertahan selama beberapa jam karena banyak dicari ibu rumah tangga," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement