REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dalam sepekan terakhir, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tasikmalaya mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Berdasarkan data per 3 Februari 2022, total kasus aktif Covid-19 berjumlah 33 kasus, bertambah sembilan kasus dari hari sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, dari total kasus aktif yang ada, 90 persennya diketahui habis melakukan perjalanan dari luar kota. Namun, hingga saat ini belum dapat dipastikan adanya varian omikron di Kota Tasikmalaya.
"Kami sudah pernah kirim sampel, tapi belum ada hasilnya (omikron atau bukan). Kemarin juga kami kirim beberapa sampel lagi untuk diperiksa, paling lama tujuh hari hasilnya baru keluar," kata dia, Kamis (3/2/2022).
Kendati belum ada kepastian mengenai sebaran varian omikron di Kota Tasikmalaya, Uus mengingatkan semua pihak untuk waspada. Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi dalam sepekan terakhir harus dijadikan peringatan serius.
"Dikhawatirkan ini akan naik terus. Mangkanya kami selalu sampaikan kalau pandemi belum selesai. Penting untuk tetap disiplin prokes dan melakukan vaksinasi," ujar dia.
Uus menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan sarana dan prasarana, termasuk sumber daya manusia, apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19. Menurut dia, sejak tahun lalu, pihaknya tak melakukan pengurangan SDM dalam penanganan Covid-19. "Selama kemarin tak ada pasien, SDM diperbantukan untuk akselerasi vaksinasi," kata dia.
Ihwal tempat isolasi, Uus mengatakan, selama ini ruang isolasi di rumah sakit dan tempat isolasi terpusat juga tak pernah ditutup. Ruangan isolasi tetap disiagakan meski tak ada pasien Covid-19.