REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena angin kencang yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat masih menjadi bahaya nyata. Peristiwa tersebut menerjang wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (2/2/2022). Tercatat sejumlah rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat ringan hingga berat.
"Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Kamis (3/2/2022), total rumah rusak mencapai 29 unit, yang dihuni 29 KK," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Ia memperinci rumah rusak dengan kategori berat sejumlah dua unit. Lalu yang rusak sedang satu dan rusak ringan 26. Selain sektor permukiman, dia mengakui angin kencang menyebabkan fasilitas umum terdampak satu unit dan terputusnya jaringan listrik.
Meskipun berdampak pada tempat tinggal warga, kejadian ini tidak membuat warga harus mengungsi. Di samping itu, tidak ada laporan adanya korban luka-luka. Ia menambahkan, petugas BPBD telah memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak. Upaya lain yang dilakukan BPBD bersama tim gabungan daerah yaitu pembersihan material bangunan yang rusak serta pemotongan ranting-ranting maupun pohon tumbang.
Wilayah yang diterjang angin kencang berada di tiga kelurahan pada dua kecamatan, yaitu Kelurahan Margoluwih dan Margodadi di Kecamatan Seyegan, serta Kelurahan Sendangtirto di Kecamatan Berbah. BPBD setempat melaporkan bencana tersebut terjadi pada Rabu siang (2/2), sekitar pukul 12.10 WIB.
Sementara itu, kejadian angin kencang juga teridentifikasi di wilayah DI Yogyakarta, tepatnya di Kabupaten Bantul. Sejumlah kelurahan di tiga kecamatan terdampak fenomena yang menyertai saat hujan lebat mengguyur pada Rabu (2/2), sekitar pukul 13.00 WIB. "BPBD Kabupaten Bantul mencatat rumah rusak sebanyak 14 unit, sedangkan tempat usaha enam unit dan tempat ibada satu unit terdampak," ujarnya.
BPBD setempat tidak merinci tingkat kerusakan akibat angin kencang tersebut. Selain itu, kerugian lain berupa enam titik akses jalan terdampak dan dua titik jaringan listrik terputus. Tidak ada laporan adanya korban luka-luka atau pun mereka yang mengungsi.
Lebih lanjut, pihaknya mencatat warga yang merasakan dampak angin kencang tersebar di beberapa kelurahan pada tiga kecamatan. Kelurahan terdampak berada di Kelurahan Baturetno, Banguntapan dan Potorono di Kecamatan Banguntapan, Kelurahan Bangunjiwo, Tirtonirmolo dan Tamantirto di Kasihan, serta Kelurahan Palbapang di Bantul.
"Menyikapi insiden ini, petugas BPBD Kabupaten Bantul bersama dengan TNI, Polri, relawan dan warga membantu dalam pembersihan pohon maupu pemangkasan ranting-ranting pohon di wilayah terdampak," katanya.
Melihat prakiraan cuaca pada hari ini, Kamis (3/2) wilayah-wilayah terdampak di Kabupaten Sleman dan Bantul masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan-sedang dan disertai petir. Sementara itu, peringatan dini cuaca BMKG mengidentifikasi pada hari ini hingga esok (4/2) wilayah DI Yogyakata masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai petir atau kilat serta angin kencang.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan tetap waspada dan siap siaga. Masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan dan mitigasi dini dalam menghadapi fenomena angin kencang, misalnya pemangkasan ranting-ranting pohon yang berada di sekitar rumah atau pun kondisi atap rumah.
"Saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang, warga diimbau untuk berlindung di tempat yang kokoh dan hindari berteduh di bawah pohon maupun sekitar papan reklame," katanya.