Kamis 03 Feb 2022 11:03 WIB

Tingkat Keterisian Kamar RS Covid-19 di Jatim Masih Terkendali

BOR di Jatim saat ini tercatat 6 persen untuk kamar isolasi dan 4 persen untuk ICU.

Rep: dadang kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 pada seorang anak saat digelar Vaksinasi COVID-19 massal di ruang publik kawasan Sumber Wangi Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (6/1/2022). Badan Intelijen Negara (BIN) berkolaborasi dengan Pemkot Madiun membuka Sentra Vaksin untuk optimalisasi Vaksinasi COVID-19 bagi anak usia enam hingga 11 tahun dan warga lansia selama enam hari mulai 4 hingga 9 Januari dengan menyediakan 300 dosis per hari.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 pada seorang anak saat digelar Vaksinasi COVID-19 massal di ruang publik kawasan Sumber Wangi Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (6/1/2022). Badan Intelijen Negara (BIN) berkolaborasi dengan Pemkot Madiun membuka Sentra Vaksin untuk optimalisasi Vaksinasi COVID-19 bagi anak usia enam hingga 11 tahun dan warga lansia selama enam hari mulai 4 hingga 9 Januari dengan menyediakan 300 dosis per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, saat ini di Jatim ada 164 rumah sakit yang melayani pasien Covid-19. Khofifah pun mengingatkan perlunya meningkatkan kewaspadaan setelah terjadinya peningkatan Covid-19 dalam sepekan terakhir. Khofifah pun memastikan, saat ini tingkat keterisian kamar RS atau bed occupancy rate (BOR) masih terkendali.

"BOR di Jatim saat ini tercatat 6 persen untuk kamar isolasi dan 4 persen untuk ICU. Kita tetap harus waspada. Tapi jangan sampai panik berlebihan," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (3/2/2022). 

Baca Juga

Ketua Persi Jatim Hendro Soelistijono menyatakan kesiapannya membantu mengendalikan pandemi Covid-19 yang mulai melonjak. Persi Jatim diakuinya akan bekerja keras untuk mensukseskan 3T (testing, tracing, dan treatment) serta melakukan upaya untuk meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19. 

"Kami sudah mengeluarkan edaran vaksinasi yang bisa digelar secara outdoor bagi RS untuk meningkatkan vaksinasi dosis 1 dan Lansia," kata Hendro 

Hendro menyebut, dalam penanganan Covid-19 perlu dukungan dari semua pihak, agar gelombang ketiga tidak benar-benar melanda Indonesia dan Jatim khususnya. Masyarakat menurutnya bisa memberi dukungan dengan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan dan berdoa.

"Perlu dukungan dari kita semua agar penanganan Covid-19 di Jatim tertangani dengan baik. Utamanya kita harus menjaga dan berdoa agar gelombang ketiga Covid-19 tidak terjadi di Jatim," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement