REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak sejumlah pimpinan partai politik untuk ikut serta melakukan sosialisasi penguatan protokol kesehatan. Hal ini perlu dilakukan menyusul kasus Covid-19 di Kota Pahlawan, Jawa Timur, mengalami kenaikan.
"Kami masifkan sosialisasi lagi, jam malam turun semuanya ke bawah dengan harapan meskipun tidak membubarkan, tapi harus mengingatkan untuk selalu menjalankan protokol kesehatannya. Jadi, harus bersama-sama menjaga dan menguatkan prokes lagi," kata Wali Kota Eri saat bertemu dengan pimpinan parpol di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Senin (31/1/2022).
Adapun pimpinan parpol yang hadir dalam pertemuan itu adalah Adi Sutarwijono (Ketua PDIP Surabaya), Sutadi (Ketua Gerindra Surabaya), Arif Fathoni (Ketua Golkar Surabaya), Mahsun Jayadi (Ketua PAN Surabaya), Buchori Imron (Ketua PPP Surabaya), Erick Komala (PSI Surabaya) dan Junaedi (Sekretaris Demokrat Surabaya), Cahyo Siswo Utomo (Ketua Fraksi PKS Kota Surabaya), Fatchul Muid (Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan NasDem Surabaya). Wali Kota Eri mengatakan, pertemuan kali ini membahas tentang Covid-19 di Surabaya yang naik.
Menurutnya, mau tidak mau harus bersama-sama menguatkan lagi protokol kesehatan yang ketat. Ia menjelaskan, saat ini kalau ada daerah yang kasus konfirmasi positifnya lebih dari 20 persen per 100 ribu penduduk, maka daerah tersebut akan naik menjadi level 2.
Saat ini, lanjut dia, kasusnya di Surabaya sudah mencapai 16 persen. "Kalau sudah masuk level 2, maka yang rugi adalah warga Surabaya. Oleh karena itu, saya bersama seluruh pimpinan partai tadi sudah sepakat untuk bersama-sama menggerakkan semua kekuatan partainya untuk mensosialisasikan terkait Covid-19 dan melakukan pencegahannya, sehingga Surabaya bisa tetap level 1," ujarnya.
Bagi dia, sekuat apapun Pemkot Surabaya, tetap tidak bisa sendirian untuk menghalau Covid-19 ini. Makanya, ia mengakui akan menggandeng semua stakeholder di Kota Surabaya, termasuk pimpinan parpol untuk bersama-sama mencegah Covid-19 ini.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Surabaya Buchori Imron mengatakan, perekonomian Surabaya sebenarnya sudah mulai bangkit lagi. Namun, lanjut dia, rupanya Covid-19 di Kota Pahlawan ini naik lagi. "Oleh karena itu, kami imbau terutama kepada jamaah kami di PPP untuk selalu menjaga prokes ketat. Boleh mengadakan pengajian, tapi jangan lupa dijaga prokesnya," katanya.
Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan bahwa dalam pertemuan ini Wali Kota Eri menyinggung soal meningkatnhya kasus Covid-19 di Kota Surabaya. Makanya, kata dia, Wali Kota meminta kepada para pimpinan partai untuk ikut aktif menekan laju kasus Covid-19 itu. Sebab, Wali Kota tidak ingin ini menjadi wabah baru yang dapat membuat agenda-agenda pemulihan ekonomi di Surabaya terbengkalai.
"Wali Kota juga menekankan bahwa seluruh pimpinan parpol diharapkan bisa bersinergi untuk mendukung agenda-agenda pemulihan ekonomi. Pada prinsipnya, semua ketua parpol setuju asalkan itu untuk kepentingan masyarakat Surabaya," katanya.