Selasa 01 Feb 2022 01:10 WIB

Reisa: Gelombang Ketiga Diprediksi Terjadi dalam Beberapa Pekan Mendatang

Pemerintah mencatat kenaikan kasus Omicron memang terjadi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro .
Foto: Istimewa
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengaku, pemerintah telah mencatat peningkatan kasus varian Covid-19 Omicron di Tanah Air yang saat ini tengah terjadi. Bahkan, pemerintah telah memprediksi gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi dalam beberapa pekan mendatang.

Reisa mengakui, pemerintah mencatat kenaikan kasus Omicron memang terjadi. "Kalau melihat dari kemarin memang kasus Covid-19 terus meningkat, bahkan diprediksi dalam beberapa pekan ke depan akan terjadi lonjakan gelombang ketiga. Sudah bisa kami kategorikan masuk dalam gelombang ketiga ini," ujarnya saat mengisi konferensi virtual Radio Kesehatan bertema Antisipasi Lonjakan Ketiga di Indonesia, Senin (31/1/2022).

Baca Juga

Berdasarkan data, dia melanjutkan, di negara lain juga sempat mengalami kenaikan kasus omicron. Memang karakteristik Omicron ini lebih cepat lagi penularannya. Dari laju kecepatan menularnya, kemudian tingkat keparahannya rendah, maka bisa dilakukan penelitian sebenarnya puncak Omicron ini akan terjadi. Pihaknya mencatat ketika terjadi gelombang ketiga Omicron di negara lain, ternyata bahkan sampai tiga kali puncak Delta. Oleh karena itu, yang paling penting adalah tetap melakukan tes dan pelacakan yang baik di Indonesia. 

"Jadi, kalau sudah punya penguatan upaya tes, telusur, tindaklanjut (3T) kemudian vaksinasi maka tentunya ini sangat membantu mengendalikan kondisi di sekitar kita (Indonesia). Pemerintah sudah melakukan upaya penguatan 3T, vaksinasi juga sudah dimulai booster-nya, bahkan telemedicine untuk pasien isolasi mandiri juga tersedia," ujarnya.

Ia menambahkan, telemedicine akan membantu dalam penanganan Covid-19. Bahkan, penyediaan tempat tidur ruang isolasi yang siap pakai juga bisa membantu. 

Ia menambahkan pemerintah sudah menyiapkan 70.641 tempat tidur yang ada di Indonesia hingga saat ini. Sedangkan kapasitas nasional 120 hingga 130 ribu. Di lain pihak, pemerintah mewanti-wanti masyarakat harus tetap hati-hati dan disiplin protokol kesehatan (prokes). Selain itu, pihaknya mengingatkan vaksinasi tentu akan sangat membantu supaya gejala penyakit ini tidak semakin berat atau fatal karena vaksin terbukti menurunkan risiko fatalitas. 

"Jadi, selain prokesnya makin ketat, vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, dan kalau sudah waktunya vaksin Covid-19 penguat  maka segera dapatkan. Kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari harus mulai beradaptasi," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement