REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta agar booster vaksinasi dosis ketiga untuk masyarakat di luar Jawa Bali terus ditingkatkan. Saat ini, persentase vaksin booster di luar Jawa Bali baru 1,6 persen.
"Bapak presiden memberi arahan agar dosis lanjutan atau booster di luar Jawa untuk ditingkatkan. Saat sekarang secara nasional dosis ketiganya 2,3 persen dan luar Jawa Bali sebesar 1,6 persen," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya secara daring, Senin (31/1/2022).
Airlangga mengatakan, presiden mendorong vaksin booster terus ditingkatkan agar vaksin lanjutan di luar Jawa-Bali ini seimbang dengan di Jawa Bali. "Ini yang tentu akan didorong agar luar Jawa-Bali bisa seimbang dengan yang di Jawa-Bali," ujar Airlangga.
Kasus Covid-19 di luar Jawa Bali juga mulai mengalami peningkatan. Peningkatan ini sudah nampak dari tambahan kasus harian dan kasus aktifnya saat ini sebanyak 3.326 dari 61.713 kasus aktif atau 5,4 persen. "Kasus di luar Jawa-Bali terlihat bahwa kasus harian memang sudah meningkat ke 499, dengan transmisi lokal sebanyak 496 dan kasus berdasarkan PPLN (pelaku perjalanan luar negeri) sekitar tiga orang dan tingkat kematiannya per tanggal 30 Januari adalah dua orang," ujar Airlangga.
Airlangga meminta masyarakat waspada karena angka reproduksi efektif (RT) Covid-19 di luar Jawa Bali mulai meningkat. Ia mengungkap, di Sumatra naik menjadi 1,02, Kalimantan naik jadi 1,01, Maluku 1,08, Papua 1,05, Nusa Tenggara 1,03 dan Sulawesi 1.
"Dan ini sudah dilihat dari data di Kementerian Kesehatan, beberapa provinsi seperti Sumut, Kaltim, Sulut, Sulsel, Jayapura, sudah dilihat, kasus Omicronnya sudah masuk dari tranmisi lokal," kata Airlangga.
Karena itu juga, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa Bali yang berakhir hari ini diperpanjang kembali. Perpanjangan PPKM luar Jawa Bali berlaku dua minggu hingga 14 Februari mendatang.