Senin 31 Jan 2022 02:50 WIB

Kemenag Sulbar Minta Guru Madrasah Beradaptasi dengan Dunia Digital

Teknologi digital sudah sangat luas dalam hal penerapan dan dampaknya.

Tiga siswa menggunakan layanan panggilan video melalui telepon pintar dalam pembelajaran daring sekolah (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Tiga siswa menggunakan layanan panggilan video melalui telepon pintar dalam pembelajaran daring sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU  -- Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Muflih BF meminta para guru madrasah di daerah itu mulai beradaptasi dengan era digital dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai tenaga pendidik. "Guru madrasah saya minta beradaptasi dengan era digital, dengan memulai menguasai pemanfaatan sarana teknologi informasi," kata Muflih BF di Mamuju, Ahad (31/1/2022).

Ia mengatakan, guru madrasah dewasa ini memiliki tantangan berat dalam menunaikan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Mereka dituntut untuk bertransformasi mengikuti dan menguasai pemanfaatan teknologi di era digital saat ini.

Baca Juga

"Teknologi digital sudah sangat luas dalam hal penerapan dan dampaknya. Penerapan teknologi digital dalam pembelajaran telah dilaksanakan dan guru harus mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mendesain pembelajaran yang kreatif agar siswa aktif dan berpikir kritis," katanya.

Ia menyampaikan Kemenag Sulbar menjadikan transformasi digital sebagai program prioritas untuk dilaksanakan seluruh jajarannya di wilayah itu. "Dengan semangat optimisme, seluruh kinerja Kemenag Sulbar dan jajarannya, sampai guru madrasah, dapat lebih baik menunaikan tugas ke depannya," katanya.

Guru madrasah, katanya, diminta tidak kalah dengan guru lainnya. Mereka harus bisa menjadi magnet bagi para calon siswa agar sekolah madrasah menjadi terkemuka dan bisa bersaing di pentas nasional. Ia menyampaikan bahwa Kemenag Sulbar telah menandatangani kerja sama dengan dengan Universitas Sulbar (Unsulbar) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk pengembangan tenaga kependidikan madrasah di daerah itu.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement