REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Sebanyak 8.000 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) telah menggunakan bantuan kredit usaha rakyat (KUR) dari Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Bupati Sigi Mohammad Irwan mengatakan, hal itu dalam rangka peningkatan ekonomi daerah maupun nasional, usai tatap muka dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu di Palu. "Karena laju peningkatan ekonomi kita masih lambat, olehnya Pemerintah Provinsi maupun kabupaten terus mendorong masyarakat ekonomi menengah ke bawah gunakan KUR, karena skemanya pemerintah yang akan menanggung bunga," ucap Irwan.
Ia menjelaskan, skema program KUR pihak pemkab bekerja sama dengan jasa Bank Mandiri memberi modal kepada para pelaku usaha mulai dari Rp 5 juta, Rp 10 juta, Rp 15 juta, Rp 20 juta hingga Rp 25 juta dengan kategori tanpa bunga alias 0 persen. Sehingga, para pelaku usaha hanya akan mengembalikan pokok dari pinjaman itu. Sedangkan bagi pinjaman Rp 2 juta, diklaim tidak perlu melakukan pengembalian apapun, baik pokok maupun bunga.
Hingga saat ini, total jumlah pelaku usaha yang sudah terakomodir oleh pemerintah kabupaten sigi mencapai 8000-an. Akan tetapi, akibat dari bencana yang lalu hampir setengah dari jumlah total pelaku UMKM saat ini, yang tersebar pada seluruh kecamatan belum lancar beroperasi kembali.
"Sehingga yang aktif tersisa 4000an saja kalaupun lebih ya lebih sedikit saja, karena memang banyak yang belum aktif lagi bahkan ada yang tutup, nanti khusus KUR Rp 2 juta itu kita targetkan pada perubahan anggaran akan ditambah hingga 1.000 pelaku UMKM, tahun ini kita coba sebanyak 150," jelasnya.
Ia menambahkan, pengembangan UMKM yang mandiri serta optimalisasi usaha-usaha masyarakat pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, maka sektor pembiayaan merupakan salah satu yang harus diperkuat. Karena dengan program awal yang kuat maka akan berdampak pada kuatnya struktur usaha.
KUR bunga 0 persen merupakan kolaborasi program unggulan pemerintah pusat dan pemerintah daerah Kabupaten Sigi. Pemkab Sigi berharap program ini mampu memperkuat struktur modal pelaku UMKM petani, pekebun, peternak dan perikanan di Kabupaten Sigi sehingga usaha di Kabupaten Sigi memiliki daya saing.