REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG— Warga Sawah Taruko, Jorong Sago, Nagari Manggopoh, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Riki Rikardo (35), menyerahkan dua ekor anak burung rangkong kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris) kepada petugas Resor Konservasi Wilayah II Agam.
Satwa langka dan dilindungi ini didapat warga Feri Angriawan (22)di lokasi lahan perkebunan kelapa sawit milik Plasma Tiku Lima Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara pada hari Kamis (20/1) dalam sebuah lobang kayu yang telah tumbang. Setelah itu burung tersebut dibawa pulang untuk dirawat oleh Riki Rikarso, saudaranya.
"Mengingat burung Rangkong Kangkareng Perut Putih termasuk jenis satwa dilindungi, Riki menghubungi petugas BKSDA Sumbar untuk diserahkan ke kantor Resor KSDA Agam di Lubuk Basung untuk dilakukan perawatan selanjutnya," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, Sabtu (29/1).
Hasil Observasi BKSDA Sumbar, diketahui anak burung itu jenis Rangkong kangkareng perut putih berusia sekitar dua minggu, dan belum memiliki bulu lengkap.
Kangkareng Perut Putih masuk dalam family burung Rangkong, yang termasuk spesies dengan ukuran tubuh paling kecil. Penyebarannya di Asia selatan, China selatan dan Asia Tenggara. Di Indonesia, burung ini tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Kemampuannya dalam beradaptasi di berbagai tipe habitat berbeda, membuat burung ini dapat tersebar luas melebihi jenis rangkong lainnya.
Kangkareng Perut-putih termasuk burung omnivora yang memakan buah-buahan hutan dan hewan kecil seperti katak pohon, ular kecil, kadal, kelelawar, telur burung, anak burung dan hewan invertebrata lainnya. Bersifat monogami dengan perilaku bersarang yang unik. Kangkareng Perut-putih juga menyegel betinanya di dalam lubang pohon selama beberapa pekan saat musim berbiak.
Dalam ekosistem hutan, Kangkareng Perut-putih berperan yang sangat penting sebagai agen pemencar biji dari pohon-pohon hutan. Hal ini memungkinkan biji dapat tersebar lebih luas dan tumbuh menambah keragaman jenis flora di daerah lain.
"Mari kita selamatkan satwa dilindungi, setiap satwa tersebut memiliki keistimewaan untuk keberlangsungan hutan kita, BKSDA Sumbar mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya bagi warga Sumbar yang telah peduli untuk menyerahkan satwa liar dilindungi kepada kami," ujar Ardi.