REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Pelaksanaan pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan G20 di Belitung, Provinsi Bangka Belitung, pada 7-9 September 2022 merupakan ajang mempromosikan produk UMKM daerah itu ke mancanegara.
"Pelaksanaan G20 merupakan momentum untuk memperkenalkan produk UMKM Belitung kepada dunia internasional," kata Wakil Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Isyak Meirobie, di Tanjung Pandan, Jumat (28/1/2022).
Selain itu, pelaksanaan pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan G20 juga sebagai momentum pelaku UMKM di daerah itu untuk naik kelas. Ia mengatakan, pemerintah daerah akan segera memverifikasi dan validasi izin sejumlah pelaku UMKM di daerah itu guna berpartisipasi dalam ajang G20 pada 7-9 September mendatang.
Setiap produk UMKM di daerah itu, lanjut dia, akan dilakukan verifikasi meliputi aspek perizinan usaha, pengemasan, branding, konten, narasi penjelasan produk, kualitas dan konsistensi rasa kualitas kontrol. "Maka apabila proses ini telah selesai dilakukan maka produk UMKM nantinya akan ditempeli stiker bertuliskan "Ready for G20"," ujar dia.
Apabila produk UMKM telah ditempeli stiker tersebut menandakan produk UMKM tersebut telah diverifikasi oleh Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dan Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Tenaga Kerja (DKUKMPT) setempat. "Artinya produk UMKM ini siap ditampilkan dalam ajang G20 di hadapan para delegasi," kata Isyak.
Sejumlah produk UMKM yang nantinya akan ditampilkan dalam ajang G20 adalah produk yang menampilkan ciri khas Belitung sehingga memiliki perbedaan dengan negara dan daerah lain. Sehingga membuat para delegasi G20 akan lebih tertarik. Ia mencontohkan produk Sedotan Purun. "Selama ini yang dikenal di dunia adalah sedotan bambu," ujarnya.
Pelaksanaan pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan G20 akan berlangsung di Belitung pada 7-9 September mendatang dihadiri oleh negara peserta G20 antara lain Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.