REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengeluarkan imbauan agar berbagai perayaan menyambut Tahun Baru Imlek tahun 2022 yang mengundang keramaian ditiadakan. Hal itu menyusul merebaknya Covid-19 varian omicron di Indonesia.
Perayaan Imlek diperbolehkan dengan jumlah peserta yang terbatas dan harus bisa dikontrol. “Prinsipnya, yang ramai-ramai nggak usah dulu,” kata Ganjar, usai menghadari acara webinar di Kantor Bank Jateng, Jalan Pemuda, Semarang, Jumat (28/1).
Gubernur meminta seluruh komponen masyarakat bisa menahan diri dan sejumlah panitia sudah menyampaikan kepada gubernur untuk tidak menggelar perayaan akbar. Salah satunya dari pengelola Kelenteng Sam Poo Kong, Kota Semarang yang hanya akan menyelenggaraan perayaan tertutup dan terbatas.
“Kemarin saya sudah dapat laporan tidak ada perayaan besar di Sam Poo Kong, kecuali hanya perayaan tertutup saja diantara mereka yang mengelola,” jelasnya.
Maka, masih jelas Ganjar, perayaan secara tertutup dan terbatas itu bisa ditiru oleh yang lainnya agar perayaan Imlek tidak menjadi pemicu penyebaran varian omicron. Imbauan tidak menggelar kegiatan keramaian, tambah gubernur, juga berlaku untuk tempat- tempat wisata.
“Mudah-mudahan nanti bisa ditiru. Tempat wisata juga harus menahan diri tidak menggelar perayaan dan keramaian,” kata dia.
Masih terkait dengan perayaan tahun baru Imlek, Pemerintah Kota Semarang juga telah menyampaikan kepada publik tidak ada pelaksanaan Pasar Imlek Semawis, yang biasa digelar menyambut Tahun Baru Imlek di kawasan Pecinan Kota Semarang. Di Kota Semarang, perayaan Imlek tahun 2022 juga dilakukan sederhana dan semarak Imlek di Kota Semarang diganti dengan pemasangan patung shio macan dan seribu lampion oleh Perserikatan Organisasi Tionghoa Indonesia (POR INTI) di Jalan Gambiran.
Tahun Baru China atau Hari Raya Imlek 2022 akan jatuh pada Selasa (1/2/2022), mendatang. Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 3 dan 4 Tahun 2021 mengenai penetapan hari libur nasional dan cuti bersama guna menyesuaikan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.