REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau menyatakan enam warga setempat yang terinfeksi COVID-19 varian omicron tidak memiliki gejala yang berat. "Baik-baik saja. Mereka dapat dikatakan tanpa gejala, sehingga mudah-mudahan segera sembuh," kata Kepala Dinkes Kepri Muhammad Bisri, di Tanjungpinang, Kamis (27/1/2022).
Bisri mengemukakan, lima dari enam warga Kepri yang terinfeksi omicron itu merupakan warga Batam, satu di antaranya tertular omicron saat melaksanakan kegiatan di Bintan. "Satu dari enam orang yang terinfeksi COVID-19 merupakan warga Karimun. Terinfeksi omicron setelah melakukan perjalanan ke luar negeri," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan, omicron menginfeksi warga Kepri sudah diprediksi sejak bulan lalu. Hal itu disebabkan mobilitas penduduk yang tinggi. Tim kesehatan di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes di Batam sudah mampu mendeteksi omicron melalui peralatan kesehatan.
"Beberapa pekan lalu omicron masuk Batam dibawa oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI), namun ini tidak meluas karena ditangani secara maksimal," ucapnya.
Saat ini, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri sebanyak 43 orang, meningkat dibanding sehari yang lalu 34 orang. Kasus aktif COVID-19 di wilayah itu tersebar di Batam 24 orang, Tanjungpinang delapan orang, Bintan empat orang, Karimun dua orang dan Natuna lima orang. Ia mengemukakan, sampai sekarang belum ada laporan apakah pasien baru tersebut terinfeksi omicron atau tidak.
"Kami masih menunggu hasil penelitian laboratorium Kemenkes," ujarnya.
Tjetjep mengungkapkan, total pasien COVID-19 di Kepri sejak pandemi sampai sekarang mencapai 53.948 orang, tersebar di Batam 25.967 orang, Tanjungpinang 10.239 orang, Bintan 5.589 orang, Karimun 5.497 orang, Anambas 1.846 orang, Lingga 2.310 orang, dan Natuna 2.500 orang. Total jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sejak pandemi mencapai 52.146 orang, tersebar di Batam 25.101 orang, Tanjungpinang 9.829 orang, Bintan 5.405 orang, Karimun 5.334 orang, Anambas 1.799 orang, Lingga 2.225 orang, dan Natuna 2.453 orang.
Total jumlah pasien yang meninggal dunia sejak pandemi COVID-19 sebanyak 1.759 orang, tersebar di Batam 842 orang, Tanjungpinang 402 orang, Bintan 180 orang, Karimun 161 orang, Anambas 47 orang, Lingga 85 orang, dan Natuna 42 orang. Satgas Penanganan COVID-19 menetapkan tiga kabupaten di wilayah itu, yakni Natuna, Kepulauan Anambas dan Lingga, bertahan di zona hjau atau tidak ada kasus aktif. Sementara, Batam, Tanjungpinang, Karimun dan Bintan ditetapkan berada di zona kuning atau risiko penularan rendah.