Jumat 28 Jan 2022 01:37 WIB

Pemprov Jabar Luncurkan Program Satu TV Satu Desa

Warga desa diajak memiliki kreativitas membuat konten video berbasis aplikasi digital

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Untuk memaksimalkan literasi digital di tingkat masyarakat, Aliansi Jurnalis Video (AJV) dan PT Borsya Digital Smartindo (BDS) mengagas untuk membuat program TV Desa Satu TV yang berbasis platform digital.
Foto: istimewa
Untuk memaksimalkan literasi digital di tingkat masyarakat, Aliansi Jurnalis Video (AJV) dan PT Borsya Digital Smartindo (BDS) mengagas untuk membuat program TV Desa Satu TV yang berbasis platform digital.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Untuk memaksimalkan literasi digital di tingkat masyarakat, Aliansi Jurnalis Video (AJV) dan PT Borsya Digital Smartindo (BDS) mengagas untuk membuat program TV Desa Satu TV yang berbasis platform digital.

Menurut Kepala Information, Communication dan Technology (ICT) AJV, Kharullah, Satu Desa satu TV merupakan program untuk mengajak masyarakat desa menjadi entrepreneur. Artinya, warga desa akan diajak untuk memiliki kreativitas dan membuat konten-konten video berbasis aplikasi digital.

Baca Juga

‘’Untuk idenya bisa mengangkat segala potensi desa yang kemudian konten itu bisa dinikmati melalui plaform digital berbasis internet,’’ ujar Khairullah kepada wartawan, Kamis (27/1).

Menurutnya, dengan dorongan Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) dan AJV TV Desa nantinya akan tumbuh menjadi potensi dan peluang usaha baru. Sebab, TV Desa dikelola oleh desa itu sendiri.

Untuk mengawalinya, kata dia, AJV bersama PT BDS telah membuat skema dengan platform digital berikut dengan pelatihan dan pembinaannya. ‘’Kita akan diawali dengan membuat prototype di Lima desa yang ada di Jawa Barat,’’ kata Khairullah.

Untuk teknis pelaksanaannya, kata dia, pihak desa harus menyediakan orang-orang yang dianggap memiliki kompoetensi. Kemudian, akan dilatih oleh Tim dari AJV mengenai penyajian sebuah media berbasis TV Desa.

Khairullah berharap, digitalisasi di pedesaan terus berkembang, dengan semakin adanya broadcast center mini di desa-desa. Sehingga, proses pembinaan yang dihasilkan dari bawah keatas akan mampu mengangkat desa-desa yang memiliki potensi ekonomi.

Sementara menurut Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Bedi Budiman, program Satu Desa Satu TV merupakan program yang harus didukung. Program yang berasis layanan digital ini, kata dia, dapat mengangkat ekonomi kreatif di desa-desa. Para pemuda di desa juga akan lebih kreatif dengan membuat konten-konten lokal berbasis desa.

"Jadi bisa mendongrak ekonomi kreatif yang ada di desa-desa, seperti di Cirebon, yakni mengangkat kesenian dan kebudayaannya atau bisa juga membuat film-film pendek,’’ kata Bedi. 

Politisi PDI Perjuangan ini berpesan, untuk desa-desa yang sudah dijadikan prototype harus mendapatkan pembinaan dan bimbingan. Untuk itu, kata dia, peran AJV diharapkan akan memberikan pembinaan kepada kru TV Desa agar dapat menyajikan konten yang memiliki kualitas baik. 

Menurut Bedi, masyarakat desa terutama generasi muda nya harus melek digital, terlebih acara TV desa tersebut diselenggarakan oleh desa dan kontennya mengenai desa tersebut, dengan demikian masyarakat akan merasa memiliki. "Sebuah ide segar yang harus di dukung dan tahapannya juga sangat realistis jadi mulai dari prototype nya dulu dan dimulai dengan 5 desa," kata Bedi.

"Setidaknya TV ini memiliki fix pemirsanya, tetapi karena ini menggunakan platform internet digital dan aplikasi, tentu saja semua bisa menikmati," imbuhnya. Ditempat yang sama Ketua KPID Jabar, Adiyana Slamet mengatakan, melalui program satu TV satu desa akan diketahui pemerataan internet di Jabar. Karena, meskipun bukan ranahnya KPID Jabar, ia melihat saat ini pemerataan frekuensi internet di Jawa Barat masih banyak yang belum maksimal.

"Maka KPID Jabar mendukung kawasan literasi media digital, karena masih banyak kawasan di Jawa Barat yang blank spot," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement