REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan Provinsi Jawa Barat menghadapi 1.000 hingga 2.000 kejadian bencana setiap tahun. Bencana yang terjadi di wilayah Jawa Barat kebanyakan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
"Sebagai provinsi yang paling banyak sungainya dan berada di iklim tropis, maka mayoritas kebencanaan di Jabar berhubungan dengan air," kata dia, Selasa (25/1/2022).
Dia mengatakan, banjir sering terjadi di wilayah Jawa Barat bagian tengah sampai utara yang relatif datar dan wilayah Jawa Barat bagian tengah ke selatan yang lebih curam sering menghadapi tanah longsor. "Mayoritas dua urusan hidrologis itu, sisanya angin puting beliung, kebakaran, dan lainnya," kata dia.
Gubernur menekankan pentingnya basis keilmuan dalam upaya untuk meminimalkan dampak bencana alam. Dia menyebut bahwa setiap anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) harus menguasai pengetahuan terkait mitigasi dan penanggulangan bencana.
"Saya titip, langsung bekerja, tidak banyak beradaptasi lagi, karena saya yakin sudah paham. Semoga tahun 2022 berita buruk kebencanaan berkurang," katanya.