Selasa 25 Jan 2022 08:49 WIB

DKI Jakarta Tetap PPKM Level 2, Meski Omicron Sedang Merajalela

Level PPKM DKI Jakarta tak berubah meski terjadi kenaikan signifikan kasus Covid-19.

Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua kepada anak usia 6-11 tahun di Puskesmas Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (24/1/2022). Pemerintah memutuskan DKI Jakarta tetap berstatus PPKM Level 2 meski saat ini tengah terjadi kenaikan signifikan kasus Covid-19 dipicu penularan varian Omicron.
Foto:

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, peningkatan kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Indonesia, masih tetap terkendali hingga saat ini. Jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian pun juga tercatat masih lebih rendah dari 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak Delta.

"Meski kasus meningkat, pemerintah tetap dalam kendali penuh menghadapi varian Omicron. Peningkatan kasus relatif terkendali," kata Luhut saat konferensi pers evaluasi PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/1).

Menurut Luhut, jumlah kasus Omicron di Indonesia yang tak setinggi di negara lain pun juga disebabkan oleh penggunaan PeduliLindungi. Nantinya, lanjutnya, Menteri Kesehatan juga akan mengumumkan tokoh-tokoh ataupun restoran dan mall yang tak memanfaatkan aplikasi ini.

"Jangan masuk itu karena itu akan ada risiko penularan. Ini saya kira untuk mendisiplinkan bangsa ini. Ini momentum bangsa ini untuk menjadi disiplin juga," tambah Luhut.

Luhut juga mengatakan, angka kematian aktual kasus Covid-19 akibat Omicron di DKI Jakarta tercatat jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan proyeksi yang dilakukan sebelumnya berkaca dari kasus di Afrika Selatan. Luhut menyebut, angka vaksinasi yang lebih tinggi dibandingkan Afrika Selatan dan juga penggunaan PeduliLindungi menjadi salah satu faktor penyebabnya.

"Berkaca dari trayektori kasus di Afrika Selatan, pemerintah memperkirakan kasus akan terus meningkat. Namun satu hal yang kami temukan, tingkat kematian aktual di DKI lebih rendah dari proyeksi yang kami lakukan dengan menggunakan trayektori Afrika Selatan," jelas Luhut.

Karena itu, pemerintah akan terus mengejar angka vaksinasi umum dan lansia di Jawa dan Bali. Saat ini angka vaksinasi dosis satu untuk umum telah mencapai 91 persen, sedangkan dosis satu untuk lansia mencapai 75 persen.

Selain itu, ia juga menyebut angka vaksinasi dosis 1 dan 2 untuk anak-anak di Jawa Bali juga mengalami peningkatan cepat. "Tingkat vaksinasi dosis 1 anak di Jawa Bali telah mencapai 69 persen dan dosis 2 juga sudah mulai meningkat," kata Luhut.

photo
Covid 19 omicron serang anak-anak di AS - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement