REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan hal penting yang dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Penerapan K3 dengan benar dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja atau penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan defisiensi produktivitas kerja.
Untuk melakukan hal tersebut, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui Fakultas Teknik dan Informatika menggelar seminar “Pentingnya Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (SMK3) di Lingkungan Kerja”. Seminar dilakukan melalui zoom meeting pada Sabtu (15/1/2022).
Diah Andianingsari, Staf Direksi Analisa Data Informasi dan Literasi PT. Unilab Perdana dan dosen Universitas BSI, yang menjadi narasumber menjelaskan pentingnya K3 yang tidak hanya harus diterapkan di lingkungan perusahaan. “Kecelakaan di lingkungan kerja dapat terjadi kapan pun dan dapat menimpa siapa pun tanpa kita ketahui. Inilah yang memicu dunia industri, perusahaan, hingga industri selain manufaktur untuk menerapkan K3 di lingkungannya,” ucap Diah.
Beberapa contoh yang dapat dilakukan sebagai upaya dalam penerapan K3 mulai dari pemakaian APAR saat terjadi kebakaran, alarm tanda peringatan bencana, pemakaian perangkat keselamatan seperti helm, sarung tangan dan alat pendukung keselamatan lainnya saat bekerja, serta tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan atau pun bencana di lingkungan kerja untuk mengantisipasi keadaan yang lebih parah. Caranya dengan menyalakan pemberitahuan sebelumnya (early warning) seperti alarm tanda bahaya atau bencana, dengan diadakan simulasi sebelumnya, untuk mengetahui tindakan apa yang harus diambil jika terjadi hal tersebut.
Tidak hanya penerapan beberapa contoh perlengkapan yang dapat digunakan dalam K3, Diah juga menjelaskan dari sisi kesehatan di lingkungan kerja yang harus diperhatikan. Seperti pencahayaan, posisi duduk saat bekerja (ergonomi), walking line tangga (termasuk antislipnya), pegangan tangga darurat, sirkulasi udara (exhaust), serta pola makan dan minum yang dikonsumsi oleh para staf dan pekerja yang tidak diperhatikan, dapat mengganggu kesehatan dan memicu penyakit lainnya sehingga kinerja karyawan dapat menurun.
Kepala Program Studi Teknik Industri, Miwan Kurniawan Hidayat, menjelaskan kegiatan ini dirasa sangat perlu untuk mengetahui lebih dalam mengenai SMK3 dan tindakan apa yang perlu dilakukan saat terjadi kecelakaan di lingkungan kerja. “Seminar SMK3 kali ini diikuti oleh seluruh civitas akademika kampus Universitas BSI agar mengetahui dan menambah wawasan mengenai pentingnya K3,” jelas Miwan.