Jumat 21 Jan 2022 05:53 WIB

Menhan: Tingkatkan Profesionalisme Hadapi Terorisme, Radikalisme, Separatisme

Rapim Kemenhan 2022 dihadiri Panglima TNI, tiga kepala staf, dan Kapolri.

Rep: Flori Anastasia Sidebang/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Pertahanan (Menhan), Letjen (Purn) Prabowo Subianto.
Foto: Dok Humas Kemenhan
Menteri Pertahanan (Menhan), Letjen (Purn) Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan), Letjen (Purn) Prabowo Subianto menyampaikan beberapa atensinya mengenai kebijakan pertahanan keamanan Indonesia, mulai dari penanganan terorisme hingga reformasi birokrasi. Masalah itu menjadi penekanan dalam dalam acara Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemenhan) Tahun 2022 di gedung Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (20/1).

"Pertama, kita harus tingkatkan kesiapan dan profesionalisme pertahanan dan keamanan untuk penanganan terorisme, radikalisme, separatisme, bahaya laten yang ada, bencana alam, bantuan kemanusiaan, dan tugas-tugas misi perdamaian dunia serta keadaan darurat lainnya. Termasuk ancaman chemical, biological, radiological, nuclear, and explosive," kata Prabowo kepada wartawan usai memimpin Rapim Kemenhan 2022.

Baca Juga

Kedua, sambung dia, Indonesia harus memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan dari negara ASEAN dan negara lainnya dalam rangka menciptakan saling percaya, membangun kemampuan pertahanan, dan profesionalisasi TNI. Kemudian, memperkuat industri pertahanan, menunjang diplomasi, dan kebijakan luar negeri.

"Ketiga, kita harus mewujudkan pembentukan satuan produksi pada satuan-satuan TNI, disesuaikan dengan kebutuhan untuk mengoptimalkan tugas TNI melalui operasi militer perang maupun operasi militer selain perang," ujar mantan panglima Kostrad tersebut.

Selanjutnya, Prabowo menyebut, harus disiapkan wilayah pertahanan pulau besar secara mandiri dengan penyiapan cadangan pangan, air, energi, dan sarana prasarana nasional lainnya. Hal ini guna mewujudkan pusat logistik pertahanan yang tersebar di seluruh NKRI.

Lalu, Prabowo melanjutkan, harus memperkuat coastal missile defense system dan coastal surveillance system untuk melaksanakan pengendalian selat strategis sesuai dengan adanya Alur Laut Kepulauan Indonesia I, II, dan III.

Keenam, harus mewujudkan sinkronisasi penataan ruang pertahanan berupa ruang wilayah pertahanan, rencana rinci wilayah pertahanan, dan kawasan strategis nasional bagi kepentingan pertahanan dengan tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, dan kota.

Terakhir, menurut dia, harus melaksanakan evaluasi dan perbaikan di seluruh jajaran satuan kerja Kemenhan dan TNI. "Kita harus berani untuk mewujudkan reformasi birokrasi sesuai dengan ruang masing-masing," ucap Prabowo.

Rapim Kemenhan Tahun 2022 ini mengambil tema Konsolidasi Pembangunan Kekuatan Pertahanan Negara. Prabowo menjelaskan, tema ini mengandung makna bahwa seluruh komponen bangsa harus bersinergi untuk dapat menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa guna menghadapi berbagai ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan pada masa depan.

"Dengan kerja sama seluruh komponen bangsa dengan profesionalisme dalam pengelolaan pertahanan keamanan akan dapat menjamin keberlangsungan pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural yang berkelanjutan serta pertahanan negara yang kokoh menuju Indonesia maju," tutur mantan danjen Kopassus tersebut.

"Lebih jauh, melalui Rapim Kemenhan ini diharapkan adanya sinergitas dan koordinasi yang lebih erat lagi demi kelancaran dan suksesnya tugas-tugas kita ke depan," kata Prabowo menambahkan.

Rapim Kemenhan tersebut dihadiri sejumlah pimpinan dari TNI dan Polri. Di antaranya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Listiyo Sigit Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement