Kamis 20 Jan 2022 20:49 WIB

Pasien Wisma Atlet yang Melonjak 1.000 Persen dalam Sebulan Terakhir

Puncak kasus di awal tahun ini diprediksi terjadi di akhir Februari 2022.

Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta. Hanya dalam waktu sebulan, jumlah pasien terpapar Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran mengalami kenaikan 12 kali lipat.
Foto:

Tingginya kasus Omicron di Jakarta dan sekitarnya membuat Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat di wilayah Jabodetabek untuk meningkatkan antisipasinya. Wapres menilai, perlunya antisipasi dari seluruh provinsi di Indonesia, salah satunya Banten, yang beberapa kabupaten dan kotanya terhubung dengan wilayah Jabodetabek.

"Karena Omicron itu sudah mulai meningkat khususnya di daerah Jabodetabek, dan Banten ini beberapa kabupaten/kotanya tersambung terutama Tangerang Raya, maka saya minta antisipasi," ujar Wapres di sela kunjungan kerja ke Serang, Banten, Kamis (20/1/2022).

Wapres mengatakan, antisipasi dilakukan dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan di masyarakat dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Selain penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi, ia juga meminta agar penerapan Peduli Lindungi di daerah-daerah yang terjadi mobilitas terus ditingkatkan.

Wapres mengingatkan, jangan sampai terjadi lonjakan varian Omicron di Indonesia seperti di beberapa negara saat ini. Sebab, kata Wapres, jika kasus Omikron sampai melonjak, akan menyulitkan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

"Sehingga kita (harus) mencegah terjadinya penularan itu. Walaupun tidak mematikan, tapi merepotkan pelayanan di RS-nya itu," ujar Wapres.

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)Jawa-Bali, Luhut B Panjaitan juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap varian Omicron. "Kita harus tetap hati-hati dengan Omnicron yang sudah terdeteksi ada di Indonesia sejak 8 Desember tahun lalu," kata Luhut saat peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dia Jambi, Rabu (19/1/2022).

Menurut Luhut yang juga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, diperkirakan puncak penularan Omicron terjadi pada pekan kedua atau pekan ketiga Februari. Namun, kata Luhut, diharapkan penularan varian ini tidak terlalu tinggi.

Pengendalian Omicron, kata Luhut, tergantung pada kekompakan. "Tergantung kita semua. Kitah arus ikuti apa kata para ahli. Kita harus kompak. Pemerintah harus kompak. Rakyat harus kompak dan mau bekerja sama. Tidak perlu saling menyalahkan," katanya.

Luhut juga mengingatkan semua pihak untuk kompak menjaga protokol kesehatan, melakukan vaksinasi lengkap, serta vaksinasi penguat untuk mengendalikan Omicron.

Menurut Luhut, kekompakan terbukti membuat Indonesia sukses mengendalikan Covid-19. "Kita ini dikenal sebagai negara yang mampu mengendalikan Covid-19 dengan menyeimbangkan gas dan rem," pungkasnya.

photo
Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement