Kamis 20 Jan 2022 14:34 WIB

Pasar Legi Solo Telah Diresmikan, Begini Harapan Para Pedagang

Ribuan pedagang dari Solo Raya menggantungkan hidup dari Pasar Legi.

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Aktivitas pedagang di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/1). Para pedagang sudah pindah dari pasar darurat dan mulai menempati bangunan baru Pasar Legi.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Aktivitas pedagang di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/1). Para pedagang sudah pindah dari pasar darurat dan mulai menempati bangunan baru Pasar Legi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Para pedagang pasar Legi Solo akhirnya boleh tersenyum lega. Setelah pemerintah merenovasi dan meresmikan kembali pasar yang pernah ludes terbakar Oktober 2018 silam.

Pasar yang diresmikan Ketua DPR RI, Puan Maharani, bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Kamis (20/1) itu merupakan pasar induk atau pasar tradisional dengan aktivitas ekonomi terbesar di Solo Raya. Ribuan pedagang dari Solo Raya menggantungkan hidup dari Pasar Legi.

Baca Juga

Para pedagang sudah memulai aktivitas jual beli di bangunan baru sejak pekan lalu. Selama pembangunan, para pedagang menempati pasar darurat di ruas jalan sekitar pasar. Kini, pasar darurat sudah kosong 100 persen dan sebagian sudah dirobohkan. Para pedagang mulai menempati bangunan baru Pasar Legi pada awal Januari 2022. Namun, masih banyak kios maupun los yang terlihat kosong atau belum ditempati pedagangnya.

Pasar tersebut terdiri dari tiga lantai, yakni lantai dasar, lantai 1 dan lantai 2. Totalnya ada 321 kios, 2.218 los dan 700 pelataran. Bangunan pasar dikonsep ramah lingkungan dimana saat siang hari cahaya matahari bisa masuk sehingga tidak butuh penerangan tambahan.

Salah satu pedagang, Tri Wahyuni (60), mengaku sudah sepekan menempati kiosnya yang berada di lantai 1 bagian depan. Penempatan kios tersebut sama seperti saat pasar belum terbakar. Pedagang yang menjual barang kebutuhan pokok tersebut mengaku memulai dari nol lagi untuk berjualan di Pasar Lagi. Selama sepekan ini, dagangannya masih sepi dari pembeli."Harapannya ya semoga lebih ramai lagi dan barokah. Semoga lebih baik dari kemarin," ucap pedagang asal Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, tersebut saat ditemui Republika seusai acara peresmian.

Selain itu, Tri menilai tangga di pasar terlalu tinggi. Sehingga dia kerap merasa cepat lelah saat menaiki tangga. "Kemarin pas hujan bagian atas ada genangan. Harapannya diperbaiki lagi," imbuhnya.

Pedagang lainnya, Suratin (67), mengaku menempati losnya pekan lalu dan langsung membuka lapak dagangan. Terkait bangunan baru Pasar Legi, Suratin menilai lebih bagus dari sebelumnya. Dia juga senang dengan bangunan baru yang lebih bersih dan rapi. Hanya saja, dagangannya masih sepi pembeli lantaran belum semua pedagang masuk ke pasar. "Mudah-mudahan semua pedagang segera masuk dan buka semua jadi cepat ramai. Ini masih sepi. Sehari kadang 20 pembeli kadang tidak sampai. Ya harus sabar," ujar pedagang asal Sukoharjo tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement