Kamis 20 Jan 2022 07:04 WIB

Surabaya Dapat Tambahan 106 Ribu Dosis Vaksin Booster

Alokasi vaksin tambahan dirasanya penting karena Surabaya sempat kehabisan stok.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster)
Foto: Antara/Didik Suhartono
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya kembali mendapat alokasi vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster sebanyak 106 ribu dosis. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, sasaran yang diprioritaskan masih warga lanjut usia (Lansia). Alokasi vaksin tambahan dirasanya penting karena Surabaya sempat kehabisan stok.

“Bahwa vaksin booster di Surabaya, kita prioritaskan untuk lansia yang berusia lebih dari 60 tahun. Kemudian interval dari vaksin dosis dua adalah selama enam bulan,” kata Nanik, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga

Nanik mengungkapkan, vaksin booster yang baru saja diterimanya dari Pemprov Jatim berjenis Moderna. Artinya, pada pelaksanaannya nanti, vaksin ini hanya bisa digunakan bagi lansia yang telah menerima dosis satu dan dua dari jenis vaksin AstraZeneca.

“Tidak setiap vaksin bisa digunakan untuk vaksin booster. Bagi mereka yang mendapat vaksin Sinovac dosis satu dan dua, maka harus menunggu vaksin booster dan hanya bisa menerima dari jenis vaksin AstraZeneca atau vaksin Pfizer,” ujarnya.

Nanik menjelaskan, untuk capaian vaksin booster di Kota Surabaya telah mencapai 20.796 sasaran yang keseluruhannya Lansia. Nanik melanjutkan, untuk stok vaksin jenis Sinovac, akan digunakan untuk mengejar capaian vaksin anak usia 6-11 tahun. Dimana Pemkot Surabaya mengejar target capaian vaksin dosis satu untuk anak usia 6-11 tahun selesai pada Kamis (20/1/2022).

“Maka vaksin Sinovac kita prioritaskan untuk vaksin anak. Harapannya tanggal 20 Januari bisa mencapai target itu dan data masih terus berkembang lagi,” ujar dia.

Untuk capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun telah mencapai 217.454 sasaran atau sekitar 80,24 persen. Kemudian untuk dosis dua sudah mencapai 45.709 atau sekitar 16,7 persen. “Harapannya Februari 2022 bisa selesai (vaksin anak)” ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement