Rabu 19 Jan 2022 17:00 WIB

Klaim Anies Banjir Cepat Hilang dan 93 RT yang Masih Tergenang

Anies mengatakan penanganan banjir di Ibu Kota dilakukan secara senyap.

Anak-anak bermain saat terjadi banjir di Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta, Selasa (18/1/2022). Banjir tersebut terjadi karena buruknya drainase di jalan tersebut serta tingginya intensitas hujan. Republika/Putra M. Akbar
Foto:

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta M Insyaf menyebutkan per data hari ini hingga pukul 12.00 WIB, tercatat masih ada 93 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara terkena banjir dengan ketinggian 40 hingga 100 sentimeter (cm). Ia merinci di Jakarta Barat total terdapat 73 RT yakni di Kelurahan Tegal Alur dengan ketinggian 40-100 cm, dengan jumlah 34 RT yang disebabkan curah hujan tinggi, rob dan luapan Kali Semongol.

Kemudian, Kelurahan Kamal di 12 RT dengan ketinggian air 40-50 cm akibat curah hujan tinggi, rob dan luapan Kali Semongol. Selanjutnya Kelurahan Cengkareng Barat dengan ketinggian air 50-80 cm menimpa 19 RT akibat hujan tinggi, rob dan di Kelurahan Kapuk di delapan RT dengan ketinggian 50 cm karena curah hujan tinggi.

Sedangkan di Jakarta Utara terdapat 20 RT terdiri dari Kelurahan Penjaringan dengan ketinggian 40-80 cm, dengan jumlah 11 RT akibat curah hujan tinggi dan rob. Selain itu, di Kelurahan Cilincing ketinggian 60 cm di sembilan RT akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Begog dan ada satu ruas jalan tergenang dengan ketinggian sekitar 40 cm. "Kondisi genangan sedang ditangani oleh DSDA, Damkar dan PPSU Kelurahan ditargetkan akan surut dalam waktu cepat," katanya.

Data BPBD DKI Jakarta mencatat banjir mengakibatkan 815 warga Jakarta Barat mengungsi di sejumlah kelurahan akibat rumahnya terdampak banjir dengan ketinggian air hingga 100 sentimeter (cm) atau satu meter. "Informasi genangan saat ini ada di 64 RT (di Jakarta Barat)," kata Insyaf.

Dari 815 jiwa pengungsi itu, sebanyak 234 Kepala Keluarga (KK) atau 743 jiwa adalah warga yang terdampak banjir di Kelurahan Tegal Alur. Mereka mengungsi di 11 lokasi, yakni di Rusunawa Binaan Tegal Alur, Mushala Al-Hidayah, Belakang Bubur Olo-Olo, RPTRA Alur Anggrek dan Masjid Darurohman.Selain itu, di Majlis Taklim Al-Hikmah, RPTRA Kemuning, Majlis Taklim Durrotul Abiddin, Mushala Al-Ikhlas, Masjid Nurul Hidayat dan Majelis Nurul Husna.

Ia mengungkapkan ketinggian air mencapai 40-100 sentimeter di 31 RT. "Penyebabnya curah hujan tinggi, rob dan luapan Kali Semongol," ucapnya.

Kemudian di Kelurahan Kamal dan Kelurahan Cengkareng Barat juga tercatat ada warga yang mengungsi. Jumlah pengungsi di dua kelurahan itu mencapai 22 KK atau 72 jiwa yang mengungsi di Mushala Al-Hidayah RT 07 RW 10.

Saat ini kawasan Jalan Kamal Raya, Tegal Alur, Cengkareng Barat, masih tergenang air dengan ketinggian 15 sampai 20 sentimeter (cm) pasca hujan deras di kawasan tersebut pada Rabu, pukul 05.00 WIB dini hari. Pantauan di lokasi, menyebutkan, hampir 200 meter Jalan Raya di lokasi tersebut masih terendam air pada pukul 14.58 WIB.

Kendaraan yang lalu-lalang di lokasi tersebut pun harus memperlambat lajunya kala melewati kubangan air.Karena kondisi tersebut, kemacetan hampir sepanjang dua kilometer pun terjadi di lokasi tersebut. Di lokasi juga tampak warga setempat yang membantu mengarahkan kendaraan yang melewati kubangan agar tidak jeblos ke dalam parit atau selokan.

Warga setempat bahkan turut membantu mendorong kendaraan roda dua yang mogok di tengah genangan air. Di sepanjang jalan , tampak pula gang kecil menuju permukiman warga yang juga terendam banjir. Air menggenangi gang warga hingga mencapai ketinggian 20 cm.

Selain permukiman warga, air juga merendam jalan masuk ke dalam pabrik di sepanjang Jalan Raya Kamal. Salah satu warga di lokasi, Ahmad mengatakan genangan tidak kunjung surut sejak hujan turun pada pukul 05.00 WIB. Bahkan, genangan sempat meninggi hingga 30 cm dan hampir masuk ke beberapa toko di pinggir jalan.

"Kalau tadi pagi tinggi sekali, sampai mau masuk parkiran toko. Sekarang sih sudah surut," kata Ahmad.

Ahmad mengatakan peristiwa seperti ini jarang terjadi di wilayah Jalan Kamal Raya. Biasanya, lanjut dia, genangan akan cepat surut beberapa jam setelah hujan deras selesai. "Tapi, sampai sekarang belum surut benar. Biasanya cepat surut," jelas dia.

photo
Merawat mobil usai terkena banjir. - (republika)
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement