REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, Jakarta bersiap menghadapi wabah Covid-19 varian omicron. Hal itu mengingat Jakarta selalu menjadi tempat bagi warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia sehingga banyak potensi klaster omicron dari luar negeri yang tiba ke Indonesia, khususnya DKI.
“Untuk itu DKI Jakarta bekerja sama dengan Satgas Pusat, Menteri Perhubungan, Kemenkeu, Kemenkes dan semuanya untuk siap menghadapi medan perang melawan varian omicron,” kata Riza kepada awak media saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Senin (17/1).
Kendati demikian, dia menyebut masih membutuhkan banyak bantuan pihak lain terutama semua warga DKI. Riza menambahkan, hingga kini memang ada peningkatan Covid-19 di Pulau Jawa, khususnya Jakarta. Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena adanya dampak dari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Namun sampai hari ini kita semua masih dapat menangani dan mengendalikan dengan baik,” kata Ketua DPD Gerindra DKI itu.
Dia menegaskan, hal itu terlihat dari Jakarta yang masih berstatus PPKM level dua, sehingga pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM dan work from office atau WFO sesuai ketentuan tetap bisa berlaku. “Tentu kalau PPKM level 3 di Jakarta menjadi pertimangan,” katanya.
Baca: Ada Usulan 80 Nama Calon Ibu Kota Negara, Mengapa Nusantara Dipilih?
Baca: Duel Penagih Utang dengan Penjual Gorengan di Ciputat, Seorang Tewas
Berdasarkan data proporsi kasus Covid-19 DKI hingga Ahad (16/1) lalu, ada penambahan omicron di DKI menjadi 720 orang. Dari jumlah itu, 78 persen atau sekitar 567 orang merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
“Sedangkan 153 lainnya merupakan transmisi lokal,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
Baca: Sebut tak Sengaja, Garuda Tarik Snack Bergambar Kaesang dan Ganti Kemasan