REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemeritah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng di Pasar Kangkung, Telukbetung, Bandar Lampung, Jumat (14/1/2022). Minyak goreng tersebut dijual Rp 14 ribu per liter, lebih murah dari pasaran Rp 20 ribu per liter.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyaksikan OP minyak goreng di Pasar Kangkung tersebut, yang juga digelar di sejumlah provinsi di Indonesia. Provinsi Lampung mendapat jatah minyak goreng untuk OP sebanyak 2.400 liter.
Arinal mengakui, harga minyak goreng di pasar tradisional sedang mahal, sehingga memberatkan masyarakat. Untuk itu, ia mengatakan akan mengajukan satu juta liter minyak goreng per bulan untuk kebutuhan Lampung, dengan 15 kabupaten/kota.
"Kami akan gelar terus OP minyak goreng dengan harga terjangkau Rp 14 ribu per liter," kata Arinal Djunaidi di Bandar Lampung, Jumat (14/1/2022).
Pelaksanaan OP minyak goreng ini sempat terhenti beberapa waktu lalu, seiring dengan belum menurunkan harga minyak goreng di pasaran. Pada Jumat (14/1/2022) dimulai lagi OP minyak goreng dan pertama dilakukan di Pasar Kangkung, Telukbetung, Bandar Lampung.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, OP minyak goreng tersebut diharapkan dapat membantu beban masyarakat saat harga minyak goreng mahal belakangan ini. Ia berharap OP tersebut dapat digelar rutin sehingga harga minyak goreng kembali normal.
Berdasarkan pemantauan di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Pasir Gintung dan Pasar Induk Tamin, Bandar Lampung, Jumat (14/1/2022), harga minyak goreng masih tinggi Rp 20 ribu per liter. Sejak kenaikan pada November 2021 lalu, harga minyak goreng belum menunjukkan adanya penurunan.
"Masih mahal Rp 20 ribu per liter. Saya tidak tahu juga kenapa bisa mahal," kata Suratmin, penjual kebutuhan dapur di Pasar Induk Tamin, Bandar Lampung.
Menurut dia, harga minyak goreng dalam kemasan satu liter sudah naik dari agennnya, sehingga pengecer menjual kepada konsumen di atas harga agen. Kenaikan harga minyak goreng tersebut selalu dikeluhkan konsumen terutama ibu rumah tangga.
Ia mengatakan meski harga mahal, stok minyak goreng dalam kemasan berbagai merek, masih tersedia cukup. Pasalnya, konsumen hanya membeli eceran tidak menyetok untuk kebutuhan sepekan seperti saat harga minyak goreng masih normal berkisar Rp 9.500 sampai Rp 11 ribu per liter.