REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Sulawesi Selatan, Saharuddin Ridwan mengatakan, keberadaan organisasi ini untuk mendorong percepatan digitalisasi pasar rakyat, sekaligus meningkatkan manajemen pasar rakyat.
"Kehadiran Asparindo Sulsel ini guna membangun kerjasama dengan semua pihak dalam mendorong percepatan digitalisasi pasar rakyat, revitalisasi ekonomi, sosial budaya dan manajemen pasar," kata Saharuddin disela kunjungannya di Kantor Gubernur Sulsel di Makassar, Rabu (12/1/2022).
Menurut mantan Direktur Operasional Perumda Pasar ini, salah satu upaya mempercepat digitalisasi pasar rakyat itu dengan menggagas Gerakan ayo belanja ke pasar rakyat. Dia mengatakan, program itu juga mendorong percepatan digitalisasi pasar rakyat, revitalisasi ekonomi, sosial budaya dan manajemen pasar rakyat.
Hal tersebut dinilai penting, karena di tengah pertumbuhan perpasaran nasional, pasar tradisional merupakan salah satu tempat berusaha bagi usaha kecil dan menengah yang terus harus dijaga dan terpelihara serta ditata keberadaannya agar tetap eksis di tengah perkembangan era digitalisasi dewasa ini.
Pesatnya perkembangan pasar saat ini, lanjut dia, karena semakin tingginya kebutuhan akan tempat usaha bagi masyarakat dan makin meningkat dan beragamnya keinginan konsumen dalam menentukan tempat berbelanja.
"Nah inilah yang harus dijaga dan terpelihara serta ditata keberadaannya agar tetap dapat eksis ditengah perkembangan era digitalisasi sekarang ini," tegasnya.
Menanggapi hal itu, Asisten Dua Pemprov Sulsel Muh Ichsan Mustari menyambut baik kehadiran pengurus Asparindo Sulsel dalam mensosialisasikan organisasi tersebut."Kami sangat mengapresiasi pemaparan program kerja yang akan dilaksanakan Asparindo dalam waktu dekat," katanya.