Selasa 11 Jan 2022 19:56 WIB

Rabu Vaksin Booster Mulai, Satgas: Dahulukan Kabupaten/Kota yang Vaksinnya 70 Persen

Vaksin booster adalah lanjutan dari vaksin primer atau dosis lengkap

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Vaksinasi Booster di Indonesia
Foto: Infografis Republika.co.id
Vaksinasi Booster di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pelaksanaan booster vaksinasi Covid-19 dosis ketiga akan dimulai Rabu (12/1) esok. Wiku menyebut, pemberian vaksinasi ini akan terlebih dahulu diberikan kepada kabupaten/kota yang memenuhi cakupan vaksinasi.

"Vaksin booster akan terlebih dahulu diberikan kepada kabupaten kota dengan cakupan 70 persen dosis pertama dan cakupan 60 persen dosis kedua sebagai acuan percepatan vaksinasi," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring, Selasa (11/1).

Baca Juga

Wiku mengatakan, program vaksinasi booster yang akan segera dilakukan adalah salah satu bentuk upaya lanjutan dari vaksinasi primer atau dosis lengkap. Tujuannya untuk mengembalikan efektivitas vaksin yang dirasa sudah tidak cukup efektif melindungi dalam konteks komunitas.

Ia menyebut, di luar dari beberapa manfaat vaksin booster dalam konteks kesehatan, vaksin booster secara tidak langsung dapat menjadi modal untuk penguatan upaya pemulihan ekonomi.

"Dengan kondisi kasus yang dapat ditekan, sehingga dapat mencegah kemunculan gelombang baru, maka aktivitas masyarakat akan semakin fleksibel dengan catatan tetap berada dalam koridor penerapan protokol kesehatan ketat sebagaimana PPKN levelling yang diterapkan dengan prinsip, jika kasus semakin terkendali maka aktivitas masyarakat dapat semakin lebih produktif," katanya.

Wiku menyebut, Kementerian Kesehatan sebelumnya telah melakukan vaksinasi booster untuk pertama kalinya kepada tenaga kesehatan atas dasar alasan kegawatdaruratan invasi varian Delta.

Namun, rencana perluasan target vaksinasi booster ke masyarakat umum baru dikaji pada akhir tahun lalu, dengan mempertimbangkan aspek keamanan khasiat dan mutu vaksin."Badan POM bekerjasama dengan komite penilai vaksin Covid-19, berbagai asosiasi dan ITAGI telah mulai menyasar orang dewasa Usia 18 tahun keatas sebagai sasaran vaksinasi booster selanjutnya," katanya.

Ia mengatakan, upaya vaksinasi lanjutan ini dapat dilakukan dengan jenis vaksin yang sama atau homolog atau dengan jenis vaksin yang berbeda dari yang disuntikkan sebelumnya atau heterolog. Hasil kajian dari Badan POM, kata Wiku, menghasilkan keputusan berupa penerbitan EUA kepada kelima jenis vaksin yang digunakan untuk booster yaitu karena Coronavac, Pfizer,  Astrazeneca, yang akan disuntikkan secara homolog, Moderna yang disuntikkan secara homolog maupun heterolog, dan Zifivax secara heterolog.

"Saat ini terdapat pula beberapa jenis vaksin yang sedang menjalani uji klinis vaksin dan dalam waktu beberapa hari kedepan akan diputuskan pula emergency use authorization dengan tujuan menambah suplai dosis vaksin booster," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement